Polemik kursi wagub Papua, parpol pengusung diminta pahami kondisi Papua

Arief menilai, pembiaran kekosongan wagub Papua merupakan bentuk pembiaran.

Arief Poyuono. Foto Foto Antara/dokumentasi

Gubernur Papua Lukas Enembe dilaporkan telah memilih Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda dan Sekretaris KONI Papua Kenius Kogoya sebagai kandidat calon wakil gubernur Papua.

Diketahui, kursi wakil gubernur Papua hingga kini masih lowong setelah Klemens Tinal meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit (RS) Abdi Waluyo Jakarta pada 21 Mei 2021.

Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan, sebaiknya pimpinan partai politik di pusat yang merupakan parpol pengusung pasangan Lukas Enembe dan almarhum Klemen Tinal menyetujui usulan Lukas Enembe untuk dua calon wagub Papua ini. Alasannya, kata Arief, posisi wagub Papua harus diisi oleh sosok yang memang bisa bekerja sama dengan Lukas Enembe.

"Ini kok terkesan justru parpol-parpol pengusung seakan-akan melakukan pembiaran kekosongan posisi wagub Papua. Padahal infonya Lukas Enembe sudah menyerahkan dua nama kandidat Wagub Papua yang dipilihnya itu kepada parpol koalisi pengusung saat pilkada Papua 2018 lalu," ujar Arief kepada wartawan, Kamis (10/2).

Arief menilai, pembiaran kekosongan wagub Papua merupakan bentuk pembiaran. Dalam kacamatanya, parpol pengusung seperti tidak bertanggungjawab dan peduli terhadap kondisi pemerintahan di Papua. Apalgi, kata Arief, parpol pendukung justru memaksakan Mantan Kapolda Papua Paulus Waterpao untuk menjadi Wagub Papua.