Politikus PPP harap Muktamar NU tak disusupi kepentingan politis

Proses Muktamar harus berjalan sejuk agar tidak terjadi pertentangan, khususnya di akar rumput.

Achmad Baidowi/Foto Antara

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi berharap Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke-34 di Lampung dapat menghasilkan pemimpin yang mencerminkan organisasi keagamaan, bukan organisasi politik. Dia berharap, muktamar dijauhi dari kepentingan-kepentingan politis.

"Siapapun yang terpilih itu menjadi rais ataupun pemimpin di NU, mencerminkan sebuah organisasi keagamaan, jamiyah, bukan organisasi politik. Dan diharapkan juga tarikan-tarikan politik melalui partai politik itu tidak terjadi dalam Muktamar ini," kata Baidowi saat dihubungi Alinea.id, Rabu (22/12).

Awiek, sapaan akrab Baidowi mengatakan, sebagai salah satu Nahdliyin, dirinya berharap proses Muktamar ini juga menghasilkan kepemimpinan yang amanah dengan mendahulukan proses musyawarah mufakat.

"Kalaupun tidak musyawarah mufakat ya pilihan melalui pemungutan suara bukan hal yang haram," ujarnya.

Oleh karena itu, Awiek mengatakan, proses Muktamar harus berjalan sejuk agar tidak terjadi pertentangan, khususnya di akar rumput.