Poros ketiga, ada sinyalemen dari PAN

Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais mengaku, posisi PAN masih cair dalam penentuan calon presiden di pilpres mendatang.

Diskusi yang digelar PAN soal agraria. (Robi/ Alinea)

Pembentukan poros ketiga masih samar hingga kini. Sejumlah pihak menggulirkan praduga tentang kemungkinan terbentuknya kubu penantang Jokowi dan Prabowo. Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan belum lama juga meyakini proros ketiga akan terbentuk. Sementara Demokrat tampak semakin intensif menjajaki hubungan dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hinca mengaku komunikasi kerap dilakukan Demokrat dengan ketiga partai tersebut. Terlebih lagi, pendiri PAN Amien Rais juga kembali aktif mengkritik pemerintah, termasuk ihwal kebijakan sertifikat tanah, yang memicu kegaduhan sejumlah partai. Manuver Amien pada akhirnya berujung pada perang kata antara ia dan Luhut Binsar Pandjaitan.

Di sisi lain, mantan anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Drajad Hari Wibowo mengatakan, pilpres besok masih mungkin diikuti dua atau tiga calon. Sebab menurutnya, dalam perpolitikan segala hal sangat mungkin terjadi, bahkan hingga detik-detik pelaksanaan hajatan demokrasi.

Dia menegasakan, dalam beberapa bulan ke depan baru akan terbaca peta politik yang lebih jelas antara parpol satu dan lainnya. Terutama pasca Gerindra mendeklarasikan Prabowo sebagai capres yang diusung sebagal rival Jokowi nanti.

Deklarasi pencapresan dari Gerindra, sekaligus bisa jadi alat untuk membaca arah koalisi partai sekutunya. "Politik itu cair, memungkinkan juga jika PAN bergabung dengan SBY dan Cak Imin, itu mungkin saja terjadi," tandas Drajad.