Pengamat sebut Prabowo masih ingin berkuasa

Apabila Gerindra masuk dalam kabinet Jokowi, menurut pengamat, ada masalah soal komitmen kepemimpinan Prabowo yang rapuh.

Prabowo dan Megawati Soekarnoputri bertemu untuk pertama kali setelah Pilpres 2019. Pertemuan ini menjadi titik awal Prabowo menjalin komunikasi dengan koalisi parpol Joko Widodo./Antara Foto

Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto rajin melakukan safari politik jelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menghitung hari. 

Safari politik ini dilakukan Prabowo demi kabar jatah kursi menteri dalam kabinet Presiden Jokowi. Meskipun sampai saat ini Prabowo selalu membungkus pertemuannya dengan narasi rekonsiliasi dan kepentingan bangsa. 

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana Syaifuddin menilai, pertemuan dengan petinggi parpol koalisi Joko Widodo merupakan manuver politik Prabowo.

Kalah dalam pertarungan Pilpres 2019, Prabowo disebut masih memiliki hasrat untuk berkuasa. Caranya dengan mengambil kesempatan bergabung dalam kabinet Jokowi.

"Dalam pemaknaan wacana politik, saya melihat ini sebagai sebuah perilaku oportunis politik. Juga sikap pragmatis politik. Kita tahu dalam politik, tidak ada teman dan lawan yang abadi, yang ada hanya kepentingan abadi," ujar Syaifuddin kepada Alinea.id pada Selasa (15/10).