Prabowo diyakini keok jika maju Pilpres 2024

Salah satu faktornya, sentimen publik terhadapnya tidak lebih baik selain kekalahan berturut-turut pada Pilpres 2014 dan 2019.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Twitter/@prabowo

Peluang Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjadi presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diprediksi semakin kecil lantaran elektabilitasnya terus merosot. Demikian hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis hari ini (Selasa, 29/12).

"Hanya sekitar 50% pemilih Gerindra pada Pileg (Pemilihan Legislatif) 2019 yang akan memilih Prabowo seandainya pilpres dilakukan sekarang. Begitu juga hanya 39% pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 yang menyatakan akan memilih Prabowo seandainya pilpres dilakukan sekarang," kata Direktur Eksekutif SMRC, Sirojuddin Abbas.

Abbas berkata, terdapat perpecahan suara massa pendukung Gerindra dalam memilih calon presiden (capres) 2024. Sebanyak 13% akan memilih Anies Baswedan dan 14% ke Sandiaga Uno bila kontestasi dilakukan sekarang.

"Di kalangan mereka yang memilih Prabowo pada Pilpres 2019, 18% di antaranya akan memilih Anies sebagai presiden seandainya Pilpres dilakukan saat ini," tuturnya.

Sementara itu, tokoh yang elektabilitasnya paling moncer adalah Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, dengan 15,7%. Prabowo berada diurutan kedua dengan 14,9%, diikuti Anies 11%, Sandiaga 7,9%, Ridwan Kamil 7,1%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,1%, dan Tri Rismaharini 3,1%.