Prabowo singgung rusaknya demokrasi hingga dituding ISIS

"Sangat menyedihkan juga bahwa perkembangan Indonesia menuju demokrasi juga mengalami bentuk pengkerdilan."

Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto memberikan paparan dalam Indonesia Economic Forum 2018 di Jakarta, Rabu (21/11)./ Antara Foto

Calon Presiden Prabowo Subianto mengkritisi sistem demokrasi Indonesia, yang dia nilai akhir-akhir ini mengarah pada kerusakan. Dia mencontohkan, orang yang menggunakan hak kebebasan untuk berekspresi di media sosial saat ini, justru diburu dan dihukum. 

"Sangat menyedihkan juga bahwa perkembangan Indonesia menuju demokrasi juga mengalami bentuk pengkerdilan. Orang-orang yang menggunakan hak kebebasan berekspresi atau beropini, kadang-kadang di sosial media diburu. Ini adalah sebuah pelanggaran yang mencolok dan menyedihkan dalam hak-hak dasar warga negara," ujar Prabowo saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (21/11). 

Lebih parah, kata dia, adalah adanya fenomena sejumlah ulama yang tidak diberikan izin untuk memberikan ceramah, karena dicap sebagai ekstremis. 

Ketua umum Partai Gerindra ini pun mengaku difitnah dan dituduh sebagai orang yang mendukung gerakan ISIS, dan akan membentuk pemerintahan khilafah. 

"Jenis tuduhan seperti ini betul-betul bertentangan dengan kenyataan yang ada. Saya memimpin partai yang multiras. Sumpah, partai saya adalah untuk membela Pancasila, semua ras dan semua agama. Oleh karena itu, saya sangat khawatir," ungkapnya.