Reaksi Anies saat diminta jadi kader Gerindra

Anies Baswedan meyakini PKS dan Gerindra dapat menemukan solusi terkait pengganti Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno dan Anies Baswedan./ Antara Foto

Partai Gerindra mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi kader definitif. Permintaan itu dilontarkan sebagai kompensasi bila PKS, sebagai partai koalisi pada Pilkada DKI 2017, ingin mengisi kursi Wakil Gubernur (wagub) DKI sepeninggal Sandiaga Uno, yang kini mencalonkan diri sebagai wakil presiden di Pilpres 2019.

Anies tak menjawab kesediaan dirinya menjadi kader Gerindra. Dia justru meyakini bahwa Gerindra dan PKS, sejauh ini sudah seperti sekutu. Dengan status itu, mantan Menteri Pendidikan percaya bahwa akan ada solusi dari kedua partai, untuk menentukan siapa yang akan diusung untuk mengisi kekosongan wagub DKI Jakarta.

"Silakan dibicarakan baik-baik antar dua partai ini, karena yang memang berhak mengirimkan nama adalah partai pengusung," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/8).

Namun hingga kini belum ada kesepakatan antara kedua partai tersebut. Partai Gerindra meyakini punya posisi tawar kuat untuk mengusung kadernya mengisi kursi wagub DKI, sementara PKS optimis Gerindra tidak akan melanggar kesepakatan.

Soal kesepakatan tersebut, baru-baru ini ditepis langsung Wakil Ketua DPRD Partai Gerindra DKI Jakarta, Prabowo Soenirman. Menurutnya, sosok Anies Baswedan dalam Pilakda DKI 2017 lalu merupakan representasi calon dari PKS. Sehingga ia menilai, Gerindra lebih berhak mengusulkan nama kadernya.