Revolusi akhlak Rizieq disebut antitesis revolusi mental Jokowi

Revolusi akhlak dinilai terbosan Rizieq untuk mengkritik revolusi mental.

DPC FPI Kecamatan Tanah Abang, Jakarta, saat mendirikan baliho sambutan kepulangan Habib Rizieq Syihab/Foto fpi-dki.com.

Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (HRS) akhirnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 9.00 WIB. HRS pulang ke Tanah Air membawa visi revolusi akhlak yang dinilai sebagai antitesis dari jargon revolusi mental Presiden Joko Widodo pada periode 2014-2019.

"HRS kembali ke Indonesia untuk menggelorakan revolusi akhlak. Revolusi akhlak dengan revolusi mental mirip-mirip. Dalam agama bisa disebut revolusi akhlak. Dan dalam konteks bermasyarakat revolusi mental," ujar pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi Alinea.id, Selasa (10/11).

Namun, jelas Ujang, bisa saja gerakan revolusi akhlak merupakan terobosan HRS untuk mengkritik revolusi mental Jokowi yang dinilai gagal.

"Revolusi akhlak merupakan antitesa atas revolusi mental yang tak jelas dan tak mengubah apa-apa. Kegagalan revolusi mental Jokowi tersebut lalu dikoreksi oleh HRS dengan revolusi akhlaknya," bebernya.

Menurutnya, revolusi akhlak yang digaungkan Rizieq dan FPI terkait dengan kondisi politik saat ini, yakni munculnya oligarki dan politik dinasti.