Riset LP3ES soal Jokowi minta dikritik: 44% sentimen negatif

Sebagian percakapan pengguna internet terdata natural, bukan robot.

Presiden Jokowi saat menyampaikan duka mendalam terhadap korban Sriwijaya 182/Foto Setkab

Riset media sosial Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) periode 12 Februari hingga19 Febuari 2021, mencatat ada 126.970 percakapan di intenet di berbagai medsos terkait pemintaan kritik dari Presiden Jokowi.

Direktur Center for Media dan Democracy LP3ES, Wijayanto, kemudian membeberkan respons warganet atas permintaan Jokowi minta dikritik tersebut.

"Ternyata, muncul 44% sentimen negatif terhadap statement Presiden tersebut, yang meragukan bahwa Presiden benar-benar memiliki kesadaran genuine, di tengah telah semakin seriusnya persoalan kebebasan sipil di Indonesia," katanya dalam rilis webinar bertajulk “Kuasa Digital, Pembungkaman Kritik, Dan Wacana Revisi UU ITE”, diterima Sabtu (20/2).

Sebagain besar, lanjutnya, percakapan pengguna internet terdata natural. Artinya betul-betul interaksi manusia sungguhan, dan bukan robot.

"Yang menarik, ketika dilakukan analis emosi netizen, tenyata lebih besar emosi ketakutan pada 2900 twitt, Anger 1000, dan joy 1100 twitt. Ketakutan telah mendominasi ruang digital netizen," bebernya.