Riuh politik, ICMI ambil sikap tidak turut serta

ICMI tetap akan berperan dalam politik moral untuk menyatukan bangsa dan negara, apalagi di tahun politik.

Pemilu serentak untuk DPR, DPD, dan pilpres. Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz

Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menegaskan, tidak akan ikut partisipasi dalam politik praktis, dalam menjelang tahun politik 2024. Banyak latar belakang yang mendasari keputusan tersebut.

Ketum ICMI Arif Satria mengatakan, alasan ICMI mengambil sikap tidak akan ikut partisipasi dalam politik praktis, untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak sistem berbangsa dan bernegara. Keriuhan politik juga tidak sejalan dengan visi misi ICMI untuk mencerdaskan bangsa.

"Untuk menghindari hal-hal yang mungkin dapat merusak sistem berbangsa dan bernegara, sehingga ICMI tidak ingin ikut atau masuk dalam politik praktis," katanya dalam keterangan, Senin (24/10).

Arif menyebut, pihaknya tetap akan berperan dalam politik moral untuk menyatukan bangsa dan negara, apalagi di tahun politik. ICMI menyiapkan konsep, pemikiran yang akan disampaikan kepada calon-calon pemimpin nantinya.

Di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, kata Arif, ICMI akan menyiapkan berbagai konsep untuk membantu dan mendukung langkah yang bijak bagi pemimpin yang baru. Pihaknya mendorong politik yang bisa bermartabat, politik yang berbasis dengan nilai.