Rommy bongkar kejanggalan di balik kasusnya

Rommy menyebut ada pihak yang anti-dirinya sebagai Ketua Umum PPP.

Rommy berbincang dengan kuasa hukumnya saat sidang di Pengadilan Tipokor, Jakarta, Rabu (11/12)/Foto: Ant

Terdakwa pengisian jabatan dilingkungan Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur, M Rommahurmuziy merasa janggal atas kasus yang menimpa dirinya. Dia menduga, perkara itu sarat kepentingan politik terkait jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Pertanyaan yang paling sederhana adalah, kalau saya bukan ketua umum PPP, maka bisa enggak peristiwa ini dijadikan sebagai sebuah delik hukum? Kalau itu tidak bisa, maka tidak ada relevansi kedudukan saya sebagai anggota DPR. Sehingga memang (ada pihak) hanya anti sebagai ketua umum PPP belaka yang memungkinkan delik hukum ini berlangsung," kata Rommy, usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (6/1).

Bahkan, Rommy menduga terdapat agenda rahasia di balik perkara yang menimpanya. Menurutnya, agenda itu merupakan suatu bentuk pengingkaran terhadap fungsi partai politik, khususnya PPP.

"Ini juga menunjukkan bahwa memang ada kesengajaan untuk melakukan depolitisasi partai politik terhadap jabatan publik. Padahal, republik ini adalah demokrasi yang membutuhkan secara mutlak keberadaan partai politik," ujarnya.

Kendati merasa ada agenda terselubung, Rommy menilai kasusnya dapat menjadi bahan evaluasi oleh DPR RI. Khususnya, sejumlah kasus yang sarat dengan kepentingan politik.