Rommy menampik sosok Ma'ruf Amin intoleran

"Saya kira beliau cukup dikenal sebagai seorang yang sangat toleran."

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin (kanan) berbincang seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8)./Antara Foto

Terpilihnya Ma'ruf Amin sebagai calon pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mengejutkan banyak pihak. Pasangan ini digadang-gadang menjadi poros nasionalis-agamis. 

Muncul pertanyaan apakah Ma'ruf Amin merupakan sosok intoleran, melihat rekam jejak Ma'ruf pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu, Ma'ruf menyatakan sikap keagamaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpinnya, dengan mengatakan bahwa Ahok menghina Alquran dan agama Islam. 

Ma'ruf tercatat sebagai salah satu penggerak dan ketua dewan penasihat koperasi 212. Gerakan 212 saat itu gencar melakukan penolakan terhadap pencalonan Ahok, mantan Bupati Belitung bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama, menjadi gubenur DKI Jakarta. Gerakan 212 hingga hari ini, masih sangat vokal menyuarakan kritik terhadap Jokowi. Walaupun dirinya menjadi penggerak aksi 212, Ma'ruf saat itu tidak setuju dan justru melarang aksi demonstrasi besar-besaran 212. 

Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, menampik jika Ma'ruf Amin adalah sosok intoleran. "Saya kira beliau cukup dikenal sebagai seorang yang sangat toleran, dan selama ini beliau selalu meredam segala bentuk ujaran kebencian yang muncul," kata Rommy. 

Rommy mengatakan jika Ma'ruf Amin merupakan sosok yang memiliki jabatan publik yang sangat luas dalam pemerintahan. Karier Ma'ruf telah malang melintang sejak reformasi. "Jadi saya kira apa yang tadi disampaikan sama sekali tidak betul," jelas Rommy menanggapi isu Ma'ruf Amin yang intoleran.