Saat Gibran jadi beban bagi Prabowo...

Pada skema head to head, selisih elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar terus menipis.

Bakal calon presiden Prabowo Subianto bersama bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. /Foto Instagram @prabowo

Dengan status sebagai putra Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka diharapkan bakal mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Gibran setidaknya diharapkan mampu menarik sebagian pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden. Di berbagai survei, tingkat kepuasan terhadap Jokowi rata-rata di atas 70%.

Namun, survei teranyar Charta Politika menemukan hal sebaliknya. Gibran justru terkesan jadi beban bagi Prabowo. Dalam skema tiga calon, elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu hanya naik tipis menjadi 35,3% dari sebelumnya 35,2%. Dalam sigi itu, Ganjar Pranowo unggul dengan 36,9%. Elektabilitas Anies Baswedan paling bontot dengan raihan 24,3%. 

"Kita bisa berspekulasi dan membuat hipotesa bahwa masukya nama Mas Gibran sebagai cawapres malah menjadi liabilities (kelemahan), bukan menjadi aset," kata Direktur Eksekutif Yunarto Wijaya saat merilis hasil survei di Jakarta, Senin (6/11). 

Dalam skema head to head, dengan asumsi Anies tersingkir di putaran pertama, Prabowo masih unggul ketimbang Ganjar. Namun, keunggulan itu menipis. Elektabilitas Prabowo turun menjadi 44,4% setelah resmi menggandeng Gibran. Tingkat keterpilihan Ganjar sebesar 40,8%. Dalam sigi sebelumnya, elektabilitas Prabowo sebesar 49,4 persen, sedangkan Ganjar hanya 39,6%.

"Selisihnya menipis menjadi 3,6%. Meskipun Mas Gibran dengan pede mengatakan, 'Tenang Pak Prabowo, saya ada di sini.' Tapi, ternyata kalau kita baca secara elektoral, secara statistik, secara kuantitatif, (Gibran) malah menjadi beban buat Pak Prabowo," kata Yunarto.