Saiful Mujani ungkap hitung-hitungan Capres 2024

Kendati masih sekitar tiga tahun lagi, namun sejumlah partai sudah memunculkan nama untuk calon presiden 2024.

Ilustrasi. Alinea.id/Dwi Setiawan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi satu-satunya partai politik pemegang tiket emas menuju Pemilihan Umum 2024. Partai moncong putih itu menjadi satu-satunya partai yang tidak perlu mengusung koalisi untuk melaju mulus dalam pemilu 2024.

Komisioner KPU Ilham Saputra menyebutkan, untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilu 2024, partai politik harus menguasai minimal 20% kursi DPR atau memperoleh minimal 25% suara secara nasional pada pemilu 2019. Hasil tersebut hanya dimiliki oleh PDIP.

Menanggapi fenomena ini, Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Saiful Mujani, dalam cuitannya di Twitter, Sabtu (6/11) menyebutkan partai-partai lain di Senayan harus berkoalisi untuk mengusung calon mereka. Padahal di sisi lain sejumlah partai sudah memunculkan nama untuk calon presiden 2024. Sebut saja Airlangga Hartarto (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat). Sementara dari kubu PDIP, Puan Maharani sudah terlihat masif melakukan sosialisasi dan berpeluang cukup bagus untuk menjadi calon pada pemilu dua tahun mendatang.

Partai-partai lain bakal menunggu hasil survei elektabilitas terhadap beberapa kader. Prabowo (Gerindra) sementara ini dinilai menduduki posisi puncak terkait elektabilitas dalam pemilu diikuti AHY. Puan, Airlangga, dan Muhaimin berada jauh di bawah nama-nama tersebut.

Berbicara soal persaingan Prabowo dan AHY yang memiliki elektabilitas tinggi, kemungkinan besar Nasdem akan berpihak ke AHY. Kondisi ini akan bertentangan dengan PDIP yang justru kontra dengan AHY dan tidak akan berkoalisi dengan Nasdem.