‘Sikap PKS jadi oposisi tepat, PAN dan Demokrat plinplan’

"Kalau tidak ada oposisi, itu biang penyakit untuk demokrasi. Jadi, fungsi oposisi ya penyeimbang," kata Syaifuddin.

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Assegaf Aljufrie (keempat kiri) bersama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (kedua kiri), Presiden PKS Sohibul Iman (ketiga kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (keempat kanan) beserta para kader mengangkat tangan bersama saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKS 2019 di Jakarta, Kamis (14/11). /Antara Foto.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya menyatakan sikap sebagai oposisi terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo, selama lima tahun ke depan. Sikap ini diputuskan dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/11).

Pakar komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana, Jakarta, Syaifuddin mengatakan sikap PKS sudah tepat. Menurutnya, sikap PKS sebagai oposisi sudah seharusnya ada dalam sistem presidensial.

"Saya setuju dengan PKS yang ambil posisi sebagai oposisi. Kalau tidak ada oposisi, itu biang penyakit untuk demokrasi. Jadi, fungsi oposisi ya penyeimbang," kata Syaifuddin saat dihubungi Alinea.id, Jumat (15/11).

Kini, hanya tinggal Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat yang belum menentukan sikap politiknya.

Terkait dua partai politik itu, Syarifuddin menilai keduanya plinplan. Semestinya, kata dia, harus ada sikap tegas untuk menyatakan diri.