Skenario gurita politik Jokowi usai Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024

Meskipun tak akan lagi berkuasa, Jokowi disebut-sebut akan menancapkan pengaruh politiknya di parpol-parpol.

Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana Jokowi menunjukkan jari kelingking yang bertinta ungu usai mencoblos di TPS 10, Gambir, Jakarta Pusat, 14 Februari 2024. /Foto Instagram @jokowi

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) hampir pasti memenangi Pilpres 2024. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan Prabowo-Gibran mendominasi raihan suara nasional pada kisaran 55-59%. 

Kemenangan Prabowo-Gibran itu tak terlepas dari peran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat elektabilitas Prabowo-Gibran sempat stagnan pada Desember 2023, Jokowi "turun gunung", mulai dari mengonsolidasi ketua umum parpol, menggelar kampanye terselubung, hingga menggelontorkan beragam jenis bansos. 

Meskipun tak lagi berkuasa dalam beberapa bulan ke depan, Jokowi bakal tetap berpengaruh di kancah perpolitikan nasional berkat jasanya mengantarkan Prabowo-Gibran ke kursi penguasa. Apalagi, Jokowi bakal punya akses ke Istana Negara lantaran Gibran, putra sulungnya, bakal mendampingi Prabowo. 

Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak mengamini itu. Menurut dia, Jokowi bakal diistimewakan oleh Prabowo. Orang-orang Jokowi kemungkinan bakal ditempatkan di posisi-posisi strategis dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. 

"Jadi, dia tetap  berpengaruh meskipun hanya di belakang layar. Namun, saya yakin tidak sampai mengendalikan Prabowo. Presiden terpilih, biar bagaimanapun, memiliki kewenangan konstitusional yang besar," ucap Zaki kepada Alinea.id di Jakarta, belum lama ini.