Terpilihnya Suharso Monoarfa dinilai hanya untuk amankan Jokowi

Suharso Monoarfa diyakini tak mampu menyatukan seluruh kader PPP.

Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa memberikan sambutan pada pembukaan Mukernas III Dewan Pimpinan Pusat PPP di Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3)./ Antara Foto

Terpilihnya Suharso Monoarfa sebagai Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mendapat apresiasi karena dapat dengan segera menyelesaikan dinamika internal partai. Hanya saja, keputusan tersebut dinilai hanya untuk mengamankan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

"Untuk segera mengamankan dukungan ke Jokowi, karena di lapangan PPP tidak menunjukkan kekompakan dalam mendukung capres," kata pengamat politik Universitas Indonesia Yon Machmudi saat dihubungi, Kamis (21/3).

Dia mengaku pesimistis, Suharso dapat melakukan konsolidasi partai guna menghadapi pertarungan pada Pemilu Legislatif (Pileg). Menurutnya, Suharso tidak dapat menjawab kebutuhan partai akan nakhoda baru yang dapat mengantarkan partai sukses dalam Pileg. 
Padahal kemenangan dalam Pileg lah yang akan menentukan masa depan partai berkambang kakbah tersebut.

"Sosok Suharso cocok untuk konsolidasi Pilpres, tetapi kurang bisa diharapkan dalam menyatukan partai," kata Yon.

Dalam pidatonya di hadapan pengurus DPW se-Indonesia, Suharso mengajak semua elemen partai untuk melakukan instrospeksi diri setelah kasus-kasus mendera partainya. Dia menilai, para kader telah meninggalkan substansi gambar kakbah yang dijadikan lambang partai.