Surya Paloh anggap sindiran Jokowi adalah humor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir wajah Surya Paloh lebih cerah usai bertemu Presiden PKS Sohibul Iman.

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10). / Antara Foto

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menilai sindiran Presiden Joko Widodo bukan sebagai peringatan kepadanya terkait pertemuannya dengan Presiden Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

Saat memberikan pidato pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar di Hotel Sultan, Rabu (6/11) malam, Jokowi menyebut wajah Surya Paloh lebih cerah dari biasanya usai bertemu Sohibul Iman. Bahkan, Jokowi menanyakan makna pertemuan tersebut yang diwarnai pelukan erat antara Paloh dan Sohibul.

"Tidak, saya merasa itu. Kalau itu dianggap suatu warning ya saya pikir terlalu naif kita," kata Paloh kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11) malam. "Masa kalian enggak tangkap, Pak Jokowi itu punya sense of humor yang tinggi," ujar Paloh sembari tertawa.

Paloh mengatakan, pertemuan dengan PKS tidak harus dibaca secara negatif sebagai sebuah manuver NasDem untuk membentuk poros baru, di luar Kabinet Indonesia Maju.

"Sayang lah, kemajuan berdemokrasi begitu jauh sudah kita miliki ya kan. Suasana komunikasi batiniah yang sudah kita miliki, artinya seluruh praduganya yang sebetulnya mengarah pada pikiran pikiran negatif harus kita buang jauh jauh," jelas dia.