close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10). / Antara Foto
icon caption
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10). / Antara Foto
Politik
Kamis, 07 November 2019 05:07

Surya Paloh anggap sindiran Jokowi adalah humor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir wajah Surya Paloh lebih cerah usai bertemu Presiden PKS Sohibul Iman.
swipe

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menilai sindiran Presiden Joko Widodo bukan sebagai peringatan kepadanya terkait pertemuannya dengan Presiden Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

Saat memberikan pidato pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar di Hotel Sultan, Rabu (6/11) malam, Jokowi menyebut wajah Surya Paloh lebih cerah dari biasanya usai bertemu Sohibul Iman. Bahkan, Jokowi menanyakan makna pertemuan tersebut yang diwarnai pelukan erat antara Paloh dan Sohibul.

"Tidak, saya merasa itu. Kalau itu dianggap suatu warning ya saya pikir terlalu naif kita," kata Paloh kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11) malam. "Masa kalian enggak tangkap, Pak Jokowi itu punya sense of humor yang tinggi," ujar Paloh sembari tertawa.

Paloh mengatakan, pertemuan dengan PKS tidak harus dibaca secara negatif sebagai sebuah manuver NasDem untuk membentuk poros baru, di luar Kabinet Indonesia Maju.

"Sayang lah, kemajuan berdemokrasi begitu jauh sudah kita miliki ya kan. Suasana komunikasi batiniah yang sudah kita miliki, artinya seluruh praduganya yang sebetulnya mengarah pada pikiran pikiran negatif harus kita buang jauh jauh," jelas dia.

Paloh menambahkan, NasDem harus membangun komunikasi dengan semua parpol, tak terkecuali PKS yang berada di luar pemerintahan.

Bagi dia, pertemuan tersebut merupakan upaya NasDem untuk mendorong parpol sebagai institusi yang berpihak kepada rakyat.

"Ya kita tahu sendiri, hubungan komunikasi dengan semua pihak, tidak membedakan kawan di dalam koalisi maupun di luar. Kita punya cita-cita besar institusi parpol untuk meringankan beban masyarakat, bukan untuk memberatkan sebaliknya," pungkas dia.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan