Tak bela rezim, pengamat ini sebut pencapresan Anies dijegal

"Upaya penjegalan Anies dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bukan satu cara, tetapi berlapis-lapis cara."

Pencapresan Anies Baswedan pada Pemilu 2024 disebut diupayakan dijegal karena tak membela rezim.

Turbulensi politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai akan semakin keras. Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut turut campur dengan membentuk semua kandidat adalah all the president's men untuk melindunginya setelah lengser.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menerangkan, Anies Baswedan dianggap tidak bisa membela kepentingan rezim. Karenanya, pencalonannya diupayakan dijegal.

"Upaya penjegalan Anies dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bukan satu cara, tetapi berlapis-lapis cara," kata Anthony dalam keterangannya, Jumat (19/5).

Diketahui, Anies didukung Koalisi Perubahan sebagai bakal calon presiden (capres). Kongsi tersebut terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anthony lalu mencontohkan dengan upaya mentersangkakan Anies pada kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E 2022 di DKI Jakarta. "Cara ini tidak mudah. Perlu alat bukti yang kuat. Kalau hanya mencari-cari kesalahan tanpa alat bukti, sangat sulit dan sangat bahaya."