Tak diberi jatah menteri, PAN janji tetap dukung Jokowi

PAN sadar tidak berhak mendapatkan jatah menteri dari Jokowi.

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan, pada pertemuan tertutup di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/10). /Antara Foto

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan nama-nama menteri yang akan membantunya dalam pemerintahan lima tahun ke depan. Namun demikian, tidak ada satu pun kader dari Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang ditunjuk jadi pembantu Jokowi. 

Sekretaris Jendral (Sekjen) PAN Eddy Suparno menegaskan, sejak awal memang pihaknya tidak mengincar kursi menteri. PAN, kata Eddy, tidak pernah meminta atau menekan Jokowi untuk dimasukkan dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Kami hanya bilang akan mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Karena tantangan ke depan pesat dan harus dilakukan secara bahu-membahu agar target dan capaian yang sudah ditarget pemerintah itu bisa tercapai," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).

Eddy menjelaskan, PAN mendukung pemerintahan Jokowi tanpa mengharapkan timbal balik. Apalagi, PAN menyadari bahwa mereka bukanlah pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam proses kontestasi Pilpres 2019.

"Pegang apa yang kita sampaikan bahwa kita mendukung dan kita mengucap selamat pada pemerintah. Dan PAN menyatakan siap bekerja sama. (Hal yang) sifatnya untuk kebaikan tentu kita dukung," jelasnya.