Aroma politis dalam terbelahnya kubu di Partai Demokrat

Sejumlah pengamat memandang, konflik yang terjadi di tubuh Partai Demokrat merupakan usaha untuk mengebiri partai itu dalam Pemilu 2024.

Ilustrasi Partai Demokrat. Alinea.id/Bagus Priyo.

Usai diadakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel The Hill, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (5/3), yang salah satu keputusannya menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra terus bergerak.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY itu melakukan pertemuan maraton dengan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat.

Hal itu ia lakukan untuk memastikan tak ada kader yang membelot mendukung KLB Deli Serdang. Ia mengaku makin khawatir dengan aksi kubu Moeldoko yang terus menghasut kader partai berlambang bintang mercy itu untuk berpaling dari AHY.

“Mereka memang penuh dengan tipu daya dan ancaman intimidasi,” kata Herzaky kepada reporter Alinea.id, Senin (8/3).

Herzaky tak menutup telinga. Ia mengatakan, laporan mengenai manuver Partai Demokrat kubu Moeldoko di daerah terus diterima Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat di Jakarta.