Ada intervensi menteri Jokowi pilih Airlangga jadi ketum

Mayoritas DPD tingkat I dan DPD Partai Golkar akan mendukung Airlangga, namun dukungan tersebut dinilai terjadi karena intervensi.

Dua calon ketua umum Partai Golkar adalah Airlangga Hartato dan Bambang Soesatyo. Munas Partai Golkar akan diselenggarakan pada 3-6 Desember./Antara Foto

Menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang akan digelar pada 3-6 Desember mendatang, perbedaan pandangan makin mencolok. Utamanya dalam pemilihan ketua umum di Partai Golkar yang terpecah menjadi dua kubu. 

Seperti diketahui, ada dua calon ketua umum Partai Golkar yakni: Airlangga Hartato dan Bambang Soesatyo. Mendekati Munas Golkar dengan agendanya memilih ketua umum, Airlangga disebut menjadi calon ketua terkuat. 

Mayoritas DPD tingkat I dan DPD Partai Golkar diklaim akan mendukung Airlangga menjadi ketua umum. Namun dukungan tersebut dinilai terjadi karena adanya intervensi, salah satunya berasal dari menteri di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). 

Fungsionaris DPP Partai Golkar Syamsul Rizal menyebut, ada tiga menteri Presiden Jokowi yang menekan DPD I dan DPD II agar memilih Airlangga Hartarto di Munas. Hal tersebut berdasarkan pengakuan para DPD yang menghubunginya. 

"Jadi ada pembantu Presiden, saya gak mau sebut nama. Tapi ada tiga pembantu Presiden yang telepon DPD I dan DPD II dan kepala-kepala daerah untuk pilih Airlangga. Berpihak ke Airlangga," kata Syamsul pada Rabu (27/11) malam.