Tukar uang dolar, Sandiaga tak peduli dianggap pencitraan

Sandi mengaku tak mau rupiah terus melemah, karena akan berdampak negatif pada perekonomian bangsa.

Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kiri) menukarkan uang dolar AS ke mata uang rupiah di Jakarta, Kamis (6/9)./Antara Foto

Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno, menukarkan uang dolar Amerika Serikat (AS) miliknya di sebuah money changer di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Penukaran uang dilakukan secara simbolik sebanyak US$1.000, dengan nilai tukar sekitar Rp14.700 per dolar.

Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini mengaku tak peduli jika aksinya ini dianggap sebagai sebuah pencitraan, karena kepentingannya di Pilpres 2019. Sandi menegaskan, apa yang dia lakukan semata-mata guna memperkuat nilai rupiah yang saat ini jeblok.

"It's okay. Kalau politisi bilangnya pencitraan, yah pencitraan, tapi ini simbolis menunjukkan bahwa kita bisa melakukan, berapa jumlahnya terserah kita, tapi ini bentuk daripada kepedulian kita," kata Sandiaga, Kamis (6/9).

Pendamping Prabowo Subianto di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 ini justru berharap, aksi serupa dapat dilakukan semua lapisan masyarakat secara masif. Aksi tukar dolar ini, menjadi salah satu cara untuk mengendalikan harga rupiah.

"Saya berharap diikuti juga mulai dari pimpinan tertinggi republik ini mulai dari pak Presiden, sampai pengusaha-pengusaha juga, emak-emak juga, kepada milenial, teman-teman politisi juga, pastikan kalau mereka kunjungan kerja keluar negeri, kan masih ada sisa dolar," ucapnya.