Wiranto tolak dialog dengan ULMWP pimpinan Benny Wenda

Menurut Wiranto, dialog dengan ULMWP pimpinan Benny Wenda tak bisa dilakukan secara formal.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto. Antara Foto

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, menolak berdialog dengan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pimpinan Benny Wenda membahas siatuasi terkini di Bumi Cendrawasih tersebut. Hal tersebut merupakan salah satu poin yang diusulkan pimpinan DPRD dan Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adskasi) Papua dan Papua Barat. 

Adapun poin lainnya yang disuarakan perwakilan DPRD kepada pemerintah antara lain mengenai aturan di daerah, pentingnya dialog secara intensif yang melibatkan semua unsur, masalah perumahan, pendidikan, hingga kesehatan, termasuk soal pemekaran.

Menurut Wiranto, dialog dengan ULMWP pimpinan Benny Wenda tak bisa dilakukan secara formal. Alasannya, jika dilakukan dengan cara formal, sama saja menyejajarkan pemerintahan yang sah dengan pemberontak. 

“Saya kira usaha-usaha untuk bertemu dengan siapa pun tentunya akan kita lakukan. Tapi itu harus dalam porsi wajar. Jangan sampai kemudian ada pengakuan sejajar antara pemerintah yang sah dengan pemberontak (ULMWP)," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).

Selain menyejajarkan dengan pemerintah yang sah, kata Wiranto, berdialog dengan ULMWP pimpinan Benny Wenda, maka secara tidak langsung pemerintah mengakui keberadaan atau legalitas ULMWP. Karena itu, pihaknya menolak dialog dengan cara formal.