Zulhas santai tanggapi usulan PAN Reformasi kubu Amien Rais

Zulhas menganggap dinamika politik yang muncul sebagai risiko demokrasi.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (14/2/2020)/Foto Antara/M Risyal Hidayat.

Ketua Umum PAN terpilih, Zulkifli Hasan (Zulhas) enggan menanggapi serius usulan loyalis Amien Rais ihwal pembentukan partai tandingan, PAN Reformasi. Bagi Zulhas, ide tersebut hanyalah ekses sementara.

Zulhas menaggap hal itu lumrah terjadi dalam partai politik, risiko dalam berdemokrasi. "Begini ya, risiko demokrasi itu ya memang begitu keras. Karena ada pilihan, PAN itu pilih demokrasi. Makanya keras ada persaingan. Mohon maaf, kadang bangku, kena anu, sasaran juga. Tapi itu demokrasi begitu sampai menuju demokrasi yang matang," jelas Zulhas di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (11/3).

PAN telah memiliki banyak pelajaran mengenai demokrasi. Ia mencontohkan persaingannya dengan Hatta Rajasa lima tahun silam, tepatnya saat kongres PAN ke-IV.

Kendati dinamika internal PAN berlangsung panas, Zulhas amat tidak akan berlangsung lama, dan PAN akan bersatu kembali. 

"Bayangin saja, dulu bedanya sedikit sekali, hanya 6 suara. Sekarang selisih suara sekarang agak banyak 106. Tapi itu lah demorkasi yang kami pilih. Pertarungan. Percaya lah walaupun ada ekses soal waktu akan bersama-sama lagi. Yang dulu saja enam (selisih suara) keras sekali. Sama kan? Tapi kemarin saya sama Pak Hatta? Nah gitu," jelasnya.