Gerakan Menuju Smart City di Kawasan Danau Toba

Dengan gerakan smart city, pemerintah kota/kabupaten dapat melakukan inovasi guna megembangkan setiap potensi wisata.

Lismei Yodeliva Minggu, 19 Des 2021 18:05 WIB
Koordinator Penyusunan Masterplan Smart City Direktorat LAIP, Dwi Elfrida Simanungkalit.

Gerakan menuju smart city atau kota cerdas merupakan program yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (LAIP), bersama dengan tujuh kementerian lainnya, yaitu Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, Kantor Staf Kepresidenan, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Gerakan tersebut bertujuan membimbing kabupaten/kota dalam menyusun masterplan smart city agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.

Pada 2021, gerakan menuju smart city yang telah dilaksanakan oleh Kemkominfo sejak tahun 2017 ini, kembali diinisiasi dan diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu program prioritas yang dikhususkan kepada 70 kota/kabupaten yang ada pada 10 Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional (KPPN) dan kawasan Ibu Kota Negara Baru. Adapun sepuluh Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional yang dimaksud terdiri dari Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Pulau Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Kepulauan Bangka Belitung), Danau Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Borobudur (Jawa Tengah), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Lesung (Banten), Bromo (Jawa Timur), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

Ditetapkan oleh Kemenparekraf dan Kementerian PPN/Bappenas sebagai salah satu kawasan pariwisata prioritas, Danau Toba didukung oleh delapan kota/kabupaten yakni Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Samosir, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Simalungun. Kedelapan Kabupaten inilah yang diharapkan untuk dapat bersinergis satu sama lain dalam meningkatkan potensi daerah mereka, dan mulai mengimplementasikan smart city.

“Bagaimana mereka bekerja sama satu dengan lainnya untuk mendukung kawasan Danau Toba ini. Mendukung untuk menarik minat wisatawan domestik, dan wisatawan internasional dan menarik minat investor untuk menginvestasikan modalnya untuk ke dalam pembangunan infrastruktur bisa, pembangunan pembukaan bisnis baru bisa, gitu ya kan, di kawasan, di kedelapan kota Kabupaten ini,” ujar Koordinator Penyusunan Masterplan Smart City Direktorat LAIP, Dwi Elfrida Simanungkalit, dalam video wawancara “Progres Gerakan Menuju Smart City di Indonesia” pada channel Youtube E Government Indonesia, Minggu (19/12).

Dengan gerakan smart city, pemerintah kota/kabupaten dapat melakukan inovasi guna megembangkan setiap potensi wisata, baik dalam segi pengembangan infrastruktur hingga smart branding dalam mempromosikan destinasi wisata.

Pemerintah
Lismei Yodeliva