Presiden Prabowo Subianto menyampaikan evaluasi capaian enam bulan pemerintahan Kabinet Merah Putih dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar Senin (5/5). Dalam pidatonya, Prabowo menekankan sejumlah pencapaian strategis dalam waktu singkat menjadi fondasi penting bagi kebangkitan nasional ke depan.
“Enam bulan kami memerintah, kami telah mencapai hal-hal yang cukup berarti, hal-hal yang bersifat fundamental memperkuat landasan kebangkitan kita sebagai bangsa,” ujar Prabowo di hadapan para menteri dan pejabat tinggi negara.
Meski demikian, ia mengingatkan seluruh jajaran untuk tetap rendah hati dan objektif dalam menilai kinerja pemerintah. “Kalau tidak objektif, kita bisa masuk ke dalam jebakan bahwa kita menganggap diri kita sudah mampu, padahal tidak,” tegasnya.
Di sektor ekonomi, Prabowo menyoroti keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Menurutnya, inflasi Indonesia saat ini termasuk salah satu yang terendah di dunia, berkat kesinambungan manajemen dari pemerintahan sebelumnya.
“Ini salah satu hasil kepemimpinan dan manajemen Pak Jokowi (Presiden ke-7 RI Joko Widodo),” ujarnya, sambil menambahkan pengalaman Jokowi sebagai wali kota memberi pemahaman praktis yang kuat dalam mengelola inflasi, bahkan melebihi teori dari universitas ternama.
Prabowo juga menyebut stabilitas harga pangan berhasil dijaga, terutama pada periode krusial seperti Natal dan Lebaran. “Akhir tahun, Natal, dan Lebaran tahun ini di masa pemerintah kita, harga-harga aman. Stok pangan tersedia,” katanya.
Program MBG 99,99% sukses
Sementara itu, salah satu program prioritas yang menjadi sorotan adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Diluncurkan pada 6 Januari 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 1.200 titik di seluruh Indonesia dan memberi manfaat kepada 3,4 juta anak hingga awal Mei.
“Di akhir November 2025 akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat,” kata Prabowo.
Ia menyebut tingkat keberhasilan program ini sangat tinggi, dengan angka kejadian keracunan sangat rendah. “Yang keracunan sampai hari ini dari 3 sekian juta, kalau tidak salah di bawah 200 orang. Yang rawat inap 5 orang. Jadi bisa dikatakan keberhasilannya adalah 99,99%,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Prabowo juga menyoroti pembentukan dana investasi nasional, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) sebagai langkah besar dalam konsolidasi aset negara. Ia mengungkapkan nilai aset negara yang dikelola telah mencapai US$982 miliar, dan jika digabungkan, total aset menembus angka US$1 triliun.
“Saya minta menteri-menteri cek lagi semua aset—terutama yang punya konsesi HGU (hak guna usaha), HGB (hak guna bangunan) yang sudah jatuh tempo. Itu harus kembali ke negara,” ujarnya.
Mengakhiri pidatonya, Prabowo menyerukan pentingnya semangat kerja sama lintas jabatan dan partai demi kepentingan rakyat. “Enam bulan pertama ini sudah membuktikan kalau kerja sama, bisa capai banyak hal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih atas kerja keras selama enam bulan pertama masa pemerintahan.