sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Aksi korporasi Antam: Akuisisi INCO hingga ekspansi ke Laos

Emiten BUMN PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) merancang sejumlah aksi korporasi pada tahun ini.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 24 Apr 2019 23:05 WIB
Aksi korporasi Antam: Akuisisi INCO hingga ekspansi ke Laos

Emiten BUMN PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) merancang sejumlah aksi korporasi pada tahun ini. Perusahaan tambang emas Antam menyiapkan beberapa target ekspansi, salah satunya untuk mengakuisisi 20% saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan hal ini akan terealisasi jika perseroan mendapat amanah dari pemerintah maupun holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.

"Divestasi Vale masih dalam penjajakan dan masih belum ada deal apapun. Antam siap saja dapat amanah holding atau pemerintah, Kementerian BUMN untuk mengakuisisi atau divestasi Vale," kata Arie, Rabu (24/4). 

Selain aksi ekspansi anorganik itu, Direktur Pengembangan Usaha Antam Sutrisno mengatakan perseroan tengah menjajaki wilayah Afrika yang berpotensi untuk tambang emas baru.

Selain Afrika, Antam juga akan diversifikasi bisnis di luar tambang emas bersama negara Laos. Sutrisno mengaku, pihaknya telah diajak oleh perusahaan BUMN Laos dan domestik untuk secara bersama-sama mengembangkan mineral fosfat.

"Jajaki dulu saja, ini ada data di area ini, berminat enggak. Kami juga sudah mengutus tim ke sana untuk melihat secara riil, seberapa potensial," kata dia.

Selain rencana anorganik di luar negeri, ada pula rencana ekspansi domestik dengan wilayah-wilayah Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara sebagai bidikan utama.

Tahun ini, emiten bersandi saham ANTM itu menargetkan kenaikan produksi dan penjualan semua komoditas. Feronikel volume produksi ditargetkan tumbuh 21% menjadi 30.280 TNi, sedangkan penjualan emas dipatok naik 15% menjadi 32.036 kg. 

Sponsored

Sebagai informasi, realisasi volume produksi unaudited tahun sebelumnya sebanyak 24.868 Tni. Sedangkan, realisasi penjualan emas unaudited pada 2018 sebanyak 27.894 kg.

Adapun Antam membukukan laba bersih senilai Rp874,42 miliar sepanjang tahun 2018. Angka ini meningkat 541% dari tahun sebelumnya. Pada 2017, Antam hanya membukukan laba bersih senilai Rp136,5 miliar.

Antam mencatat produksi feronikel sebesar 24.868 TNi pada 2018 atau meningkat 14% dari 2017 sebesar 21.762 TNi. Produksi bijih nikel juga meningkat 67% menjadi 9.317.963 Wmt dari sebelumnya 5.572.056Wmt.

Sementara produksi bauksit naik 70% dari 648.831 Wmt menjadi 1.102.385 Wmt. Sedangkan untuk produksi emas mengalami penurunan 1% menjadi 1.967 kilogram (kg) dari sebelumnya 1.957 kg.

Selain itu, penjualan bersih komoditas utama Antam sepanjang 2018 senilai Rp25,24 triliun atau naik 99% jika dibandingkan penjualan 2017 senilai Rp12,65 triliun. Sementara EBITDA tercatat terus tumbuh 51% dibandingkan 2017 menjadi Rp3,33 triliun.

Berita Lainnya
×
tekid