Sebuah tragedi kembali mengguncang Iran. Seorang pelatih voli wanita, Solmaz Abbasi, tewas setelah ditikam oleh suaminya di sebuah kantor pengacara di kota Urmia, Iran barat laut.
Menurut kantor berita Rokna yang mengutip sumber kepolisian dan kejaksaan, peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Sabtu malam. Dari hasil penyelidikan awal, suaminya menyerang Abbasi dengan pisau hingga korban meninggal di tempat akibat luka parah.
Pelaku kini telah ditahan dan tengah menjalani pemeriksaan awal. Pihak berwenang mengatakan informasi lebih lanjut mengenai kasus ini akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan.
Pembunuhan ini menambah deretan kasus kekerasan dalam rumah tangga yang menghebohkan publik Iran. Bulan lalu, juara gulat tangan (arm wrestling) Haniyeh Behboodipour juga tewas di tangan suaminya.
Sumber yang berbicara kepada IranWire mengungkapkan bahwa Haniyeh dibunuh setelah mengunggah foto pergelangan tangannya ke Instagram usai meraih kemenangan dalam sebuah kompetisi di kota Gorgan.
"Media lokal menyebut penyebab kematian Haniyeh karena perselisihan keluarga. Tapi kenyataannya, setelah mengikuti kompetisi terakhirnya di Gorgan, Haniyeh memposting foto pergelangan tangannya di Instagram story pribadi. Ia sangat senang dengan kemenangannya, namun suaminya tidak menyukainya. Ia mengancam agar foto itu segera dihapus," ujar sumber tersebut. "Suaminya bahkan mengaku kepada keluarga dan teman bahwa ia sangat marah dengan tindakan Haniyeh."
Hingga kini, otoritas Iran belum merilis data resmi mengenai kasus femisida (pembunuhan terhadap perempuan karena jenis kelaminnya). Namun, insiden semacam ini sesekali diberitakan media lokal. Harian Etemad mencatat bahwa antara Maret hingga September tahun lalu, sedikitnya 78 perempuan tewas dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri.