sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

ASDP Ferry terancam merugi Rp478 miliar sepanjang 2020

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tidak pernah merugi sebelumnya.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 29 Apr 2020 20:05 WIB
ASDP Ferry terancam merugi Rp478 miliar sepanjang 2020

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berpotensi merugi hingga Rp478 miliar melalui tiga skenario kinerja keuangan akibat dampak Covid-19. Sebelumnya, ASDP tak pernah mencatat rugi.

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan ASDP pada Maret 2020 telah mengadakan stress test ke kinerja perusahaan.

"Bulan Maret kami mengadakan stress test pada kondisi perusahaan kami. Kami juga membuat skenario dengan periode dampak berbeda-beda," ujar Ira dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (29/4).

Ira memperkirakan ASDP mengalami kerugian dalam semua skenario yang dibuat.

Skenario pertama, ASDP mengandaikan Covid-19 selesai pada Mei 2020. Pada skenario tersebut, ASDP diperkirakan akan mengalami kerugian sebesar Rp68 miliar dengan saldo kas akhir di angka Rp1,2 triliun.

"Skenario kedua kalau Covid-19 selesai Agustus, maka ASDP akan merugi Rp291 miliar, dengan posisi saldo kas akhir Rp1 triliun," kata Ira.

Sedangkan skenario ketiga apabila Covid-19 baru selesai pada Desember 2020, maka ASDP akan mengalami kerugian hingga Rp478 miliar, dengan posisi saldo kas akhir berada di angka Rp818 miliar.

Adapun hingga kuartal I-2020, ASDP mendapatkan laba Rp68 miliar yang berasal dari kinerja di Januari dan Februari sebesar Rp90,2 miliar. Sedangkan pada bulan Maret 2020, ASDP mencatatkan kerugian sebesar Rp9,6 miliar.

Sponsored

Sementara, terkait kondisi likuiditas perusahaannya, Ira mengatakan ASDP memiliki kemampuan untuk membayar seluruh kewajiban jangka pendek dan total utangnya menggunakan aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Selain memaparkan kinerja keuangan perusahaannya, Ira menjelaskan hingga 25 Maret 2020, tren produksi penumpang dan kendaraan menurun. ASDP mencatat, secara tahunan (year-on-year/yoy) jumlah penumpang pejalan kaki menurun 23% dari 248.406 penumpang pada 2019, menjadi 191.245 penumpang pada 2020.

Selain itu, jumlah kendaraan roda dua juga tercatat turun 11% menjadi 170.234 unit pada 2020, dari 191.030 unit pada 2019. Akan tetapi, kendaraan roda empat tercatat naik 2% menjadi 436.013 unit pada 2020 dari 427.485 unit pada 2019. Secara total, tren jumlah kendaraan ini menurun 2% menjadi 606.247 unit dari 618.515 unit.

Ira melanjutkan, pihaknya bisa bertahan hingga Juni 2021 apabila tak mendapatkan pemasukan sama sekali.

"ASDP bisa hidup hingga pertengahan Juni 2021 jika tak mendapatkan pemasukan sama sekali. Tetapi itu tak mungkin terjadi, karena angkutan logistik masih berjalan," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid