sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bank asal Korsel resmi caplok Bank Dinar

Tahun lalu, investasi asing dari Korea Selatan tercatat US$2,02 miliar atau meroket 89,96% dibandingkan 2016.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 12 Okt 2018 11:34 WIB
Bank asal Korsel resmi caplok Bank Dinar

Perusahaan asal Korea Selatan kembali ekspansi ke Indonesia. APRO Financial Ltd resmi mengakuisisi dan menjadi pengendali utama di PT Bank Dinar Indonesia Tbk. (DNAR) setelah mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Kamis (11/10) kemarin, manajemen Bank Dinar menyampaikan telah menerima surat dari OJK Nomor SR-215/PB12/2018 pada Selasa (9/10) lalu. 

Surat tertanggal 9 Oktober itu berisi dua salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK.

Adapun APRO akan mengakuisisi 77,38% saham DNAR. "Perkembangan proses akuisisi akan diinformasikan lebih lanjut," ujar Direktur Operasional Perseroan Jojo mengutip di keterbukaan, Jumat (12/10). Dengan demikian, APRO akan menjadi pemilik saham mayoritas Bank Dinar.

Sebelumnya, APRO Financial sudah menjadi pemegang saham pengendali (PSP) dengan kepemilikan saham 99% di Bank Oke Indonesia, yang sebelumnya bernama PT Bank Andara.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dalam satu dekade terakhir, pertumbuhan nilai investasi di Indonesia dari para chaebol Korea Selatan mencapai 37,01% per tahunnya. Tahun lalu, investasi asing dari Korea Selatan tercatat US$2,02 miliar. Nilai ini meroket 89,96% dibandingkan dengan realisasi investasi pada tahun 2016. 

Jika ditotal, nilai investasi asing dari Korea Selatan sejak tahun 2007 hingga 2017 mencapai US$12,67 miliar atau berada pada peringkat kelima sebagai negara dengan investasi terbesar setelah Jepang dan Belanda. 

Per Maret 2018, investor Korea Selatan menabur uang sebesar US$940,04 juta di 517 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia. Artinya, pada kuartal I tahun ini, investasi dari Korea Selatan bertumbuh 122,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni US$423,07 juta.

Sponsored

Dilihat dari sektornya, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik mendapat kucuran dana segar paling besar di antara yang lain. Tahun lalu, investasi di sektor ini mencapai US$311,39 juta. Menyusul berikutnya adalah industri listrik, gas dan air dengan nilai investasi mencapai US$249,83 juta. Lalu, di tempat ketiga adalah industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebesar US$207,95 juta. 

Berita Lainnya
×
tekid