sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BEI terbitkan dua indeks saham syariah baru di 2020

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menambah dua indeks saham syariah baru berbasis green and sustainable investment.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 22 Nov 2019 15:02 WIB
BEI terbitkan dua indeks saham syariah baru di 2020

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menambah dua indeks saham syariah baru berbasis green and sustainable investment. Saham ini akan mulai melantai di BEI pada semester I-2020.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan bertambahnya dua saham syariah ini akan melengkapi dua saham syariah sebelumnya yang sudah lebih dulu terdaftar di BEI. 

"Kita akan luncurkan paling tidak di semester pertama tahun depan," kata Hasan dalam acara  Sharia Investment Week 2019, di Bursa Efek Indonesia, Kamis (21/11). 

Hasan juga menjelaskan, peluang untuk mengembangkan indeks syariah dalam bentuk green investment sangat terbuka luas. Hal ini terlihat dari semakin besarnya permintaan investor. Sementara saat ini hanya tersedia satu indeks saham syariah yang berbentuk green investment yaitu Sri Kehati.

"Permintaan terhadap green investment terus meningkat, tapi sejauh ini hanya ada satu. Untuk itu, suplai alternatif green investment ini harus ditambah supaya memenuhi kebutuhan pasar," ujarnya.

Hasan mengungkapkan dua indeks tambahan tersebut adalah Indeks Leader Syariah Green Investment dan Composite Green Syariah Investment yang akan diisi dengan saham-saham emiten yang memiliki likuiditas tinggi serta memenuhi kriteria green investment. Namun demikian, dia belum dapat memastikan berapa emiten yang akan tergabung di dalam indeks baru tersebut.

"Belum ketahuan, biasa lah bursa ini kalau orientasinya menerbitkan indeks enggak bisa asal-asalan. Kita ingin belum-belum sudah ada minat dari pasar sebagai alternatif investasinya," jelasnya.

Sementara itu, dia mengatakan sejauh ini hanya ada dua indeks saham syariah yang terdaftar di BEI. Pertama, Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan gabungan 30 emiten syariah. Kedua, komposit Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) dengan gabungan dari seluruh emiten yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sponsored

Green investment sendiri adalah strategi investasi pada surat-surat berharga yang menerapkan konsep green atau ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable).

Menurut Hasan, secara umum pergerakan indeks saham syariah menunjukan kinerja yang positif, untuk itu dia optimis bertambahnya indeks saham syariah di dalam pasar modal akan disambut baik oleh para investor.

Jika dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kinerja saham syariah seperti ISSI jauh lebih baik. Dari data BEI, transaksi saham syariah per hari dapat mencapai Rp5,12 triliun, atau sebanyak 68% dari total transaksi Bursa Efek Indonesia keseluruhan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid