Pelantikan kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Januari 2025 membawa angin segar sekaligus tantangan bagi industri kripto. Kepemimpinan Trump diprediksi memengaruhi dinamika regulasi dan kebijakan ekonomi yang berdampak luas, termasuk pada sektor mata uang digital.
Trump resmi dilantik menjadi Presiden AS ke-47 pada Senin (20/1), setelah sebelumnya menjabat pada periode 2017-2023.
Pelantikan Trump memicu spekulasi mengenai arah kebijakan yang akan diterapkan terkait regulasi kripto. Selama masa pemerintahan sebelumnya, Trump cenderung mendukung kebijakan ekonomi yang bersifat pro-bisnis.
Di sisi lain terdapat kekhawatiran kebijakan tersebut dapat memicu pengawasan lebih ketat terhadap industri kripto. Ada kemungkinan Trump memperkenalkan regulasi yang lebih terbuka untuk teknologi baru, namun dengan lebih banyak pengawasan untuk mencegah potensi penyalahgunaan.
Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia Resna Raniadi mengatakan perubahan kebijakan ini dapat membawa dampak positif bagi industri kripto untuk jangka panjang, karena adanya potensi adopsi teknologi blockchain yang lebih luas dan penerimaan yang lebih besar dari lembaga keuangan tradisional. Namun, perlu kesiapan industri untuk beradaptasi dengan kemungkinan adanya regulasi yang lebih ketat terkait perlindungan investor dan transparansi transaksi.
“Dengan kebijakan yang lebih terbuka terhadap teknologi baru, kami melihat ada peluang besar bagi inovasi di industri kripto. Namun, regulasi yang ketat juga dapat menjadi tantangan bagi industri kripto, terutama bagi yang belum siap dengan standar pengawasan yang lebih tinggi,” ujarnya, baru-baru ini.
Sentimen
Pelantikan Trump juga berdampak pada sentimen investor kripto. Resna bilang meskipun ada kepercayaan dari beberapa pihak terhadap kebijakan ekonomi Trump yang mendukung pasar bebas, akan tetapi belum adanya kebijakan dan regulasi kripto yang dikeluarkan akan memengaruhi keputusan investasi pengguna. Beberapa investor diprediksi lebih hati-hati dan cenderung menunggu kejelasan tentang kebijakan yang akan datang sebelum membuat keputusan investasi besar.
Di Indonesia, pasar domestik lebih terpengaruh oleh tren global. Meskipun ada ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pelantikan Trump, Resna mencatat, banyak investor yang melihat potensi pertumbuhan kripto yang kuat. Didorong oleh semakin banyaknya masyarakat yang mengenal dan tertarik untuk berinvestasi di kripto.
“Pelantikan kembali Donald Trump membuka babak baru bagi kebijakan ekonomi dan regulasi kripto. Kemungkinan besar ada potensi positif terkait kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi, yang diiringi dengan adanya regulasi yang lebih ketat. Perkembangan kebijakan yang dikeluarkan dapat membuat keputusan investasi pengguna lebih terinformasi dan strategis," tuturnya.