sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Efek domino perang Rusia-Ukraina bagi RI: Harga BBM naik, komoditas lain ikut-ikutan

Meski yang naik adalah BBM nonsubsidi namun dampaknya dirasakan pada kinerja ekonomi. Khususnya sektor yang langsung terkait dengan energi.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Rabu, 02 Mar 2022 15:57 WIB
Efek domino perang Rusia-Ukraina bagi RI: Harga BBM naik, komoditas lain ikut-ikutan

Perang antara Rusia dan Ukraina memiliki efek domino pada perekonomian Indonesia. Tren harga minyak mentah dunia yang sudah naik sebelum perang, makin melonjak saat konflik senjata pecah.

Kenaikan harga minyak mentah dunia membuat keekonomian bahan bakar minyak (BBM) pun turut naik. Sehingga PT Pertamina (Persero) pun menaikkan harga BBM nonsubsidi beberapa pekan lalu.  

Kepala Center of Macroeconomics and Finance  IInstitute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengatakan, meski yang naik adalah BBM nonsubsidi namun dampaknya dirasakan pada kinerja ekonomi. Khususnya, sektor yang berhubungan langsung dengan energi.

"Sektor yang berhubungan langsung di energi misalnya di transportasi. Berhubungan dengan pasar komoditas lain. Termasuk juga harga di sektor-sektor yang gunakan minyak ini," paparnya dalam Diskusi Publik Indef, Rabu (02/3).

Dia menjelaskan kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lain seperti pangan, ekstraksi termasuk di dalamnya gas. Harga gas menurutnya kenaikannya sudah mulai dirasakan.

"Pangan, pemrosesan, industri pangan mulai naik. Hampir semua sektor akan naik akibat didorong transmisi dari minyak dulu. Minyak berpengaruh pada semua sektor angkutan, transportasi, logistik, dan daging juga mulai naik," jelasnya.

Kondisi seperti ini menurutnya sangat memungkinkan untuk terjadinya inflasi. Oleh karena itu pemerintah perlu antisipatif terkait dengan kemungkinan terjadinya kenaikan harga di berbagai komoditas.

"Memungkinkan dalam jangka pendek akan terjadi. Apalagi perang Ukraina dan Rusia tidak bisa diprediksi," ucapnya.

Sponsored

Beberapa komoditas dia sebut memberikan volatilitas pada inflasi. Khususnya pada komoditas minyak goreng dan daging, pelan-pelan komoditas bahan pokok meningkat apalagi menghadapi bulan puasa dan Lebaran. 

Berita Lainnya
×
tekid