sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ekonomi kreatif Indonesia sudah mendunia

Internet dan teknologi baru lainnya memungkinkan orang-orang dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dan bekerja sama

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 25 Sep 2018 20:30 WIB
Ekonomi kreatif Indonesia sudah mendunia

Ekonomi kreatif merupakan sektor andalan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat baik di Indonesia maupun dunia.

"Kami ingin adanya common ground (landasan bersama) dan common understanding (pemahaman bersama) memperjuangkan ini di dalam negeri dan juga di dunia," ungkap Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf di Kaum Restaurant, Jakarta, Selasa (25/9).

Selama setengah tahun terakhir ini, berbagai elemen dan subsektor ekonomi kreatif mendunia Indonesia sudah mendunia. Terutama sejak kreativitas yang ditampilkan dalam acara pembukaan dan penutupan penyelenggaraan Asian Games, berjalan sukses.

Industri kreatif telah membentuk sebuah persaingan usaha yang kompetitif. Semua orang dapat mengambil bagian dalam ekonomi yang sedang berkembang. 

“Geografis juga bukan lagi menjadi sebuah penghalang, karena internet dan teknologi baru lainnya memungkinkan orang-orang dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dan bekerja sama,” kata Triawan.

Sementara, Wakil Menlu Abdurrahman M Fachir mengatakan, pengembangan ekonomi kreatif merupakan bagian dari mewujudkan amanat konstitusi yaitu, mencerdaskan dan menyejahterakan bangsa serta juga berkontribusi positif kepada dunia.

Keterlibatan Kementerian Luar Negeri dalam penyelenggaraan WCCE merupakan bentuk komitmen konkret dalam mendukung diplomasi ekonomi Indonesia.

“Kemlu telah terlibat sejak The 1st Preparatory Meeting WCCE tahun 2017 yang dilanjutkan dengan The 2nd Preparatory Meeting of WCCE tahun 2018. Kemlu yang menginisiasi Friends of Creative Economy (FCE),” ujar Fachir.

Sponsored

FCE merupakan kumpulan stakeholders ekonomi kreatif, khususnya negara dan organisasi internasional yang akan bersama merumuskan outcome document WCCE, dan juga mendorong awareness isu ekonomi kreatif di tingkat global.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya, menambahkan, Indonesia telah lama dikenal dunia dengan sumber daya alamnya. Padahal sebenarnya potensi Indonesia adalah kreativitas yang melimpah dari sumber daya manusianya yang besar pula.

Sedangkan, gitaris Slank Abdee Negara menyatakan, sudah saatnya Indonesia menggelar acara untuk mengembangkan kreativitas seperti WCCE ini.

WCCE akan digelar di Nusa Dua Convention Center, Bali, 6-8 November 2018. Rencananya dibuka secara resmi Presiden Joko Widodo dan diikuti sekitar 1.000 peserta dari dalam dan luar negeri.

Sejumlah tokoh nasional dan internasional yang telah menyatakan konfirmasinya untuk hadir antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, CEO Buka Lapak Achmad Zaky, Presiden China Film Corporation Le Kexi, penulis buku Orange Economy Felipe Buitrago Restrepo (Kolombia), Wakil Presiden Lego Corporation Peter Trilingsgraad (Denmark), dan CEO BAP Production Bolanle Austen-Peters (Nigeria).

WCCE merupakan konferensi yang mempertemukan perwakilan dari pemerintah, pengusaha, think tank, komunitas, organisasi internasional, media, dan ahli di bidang ekonomi kreatif.

Sebagaimana disebut oleh Badan PBB United Nations Conference on Trade and Development (UNCTD), WCCE merupakan konferensi ekonomi kreatif pertama di dunia. 

Pertemuan ini diharapkan membuka jejaring antar pelaku ekonomi kreatif global sekaligus menghasilkan berbagai masukan untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif sebagai lokomotif perekonomian global. 
Selain konferensi, berbagai kegiatan yang dilaksanakan di antaranya pembahasan perjanjian kerja sama dan Bali Declaration yang diharapkan dapat menggerakkan konsep visi ekonomi kreatif dunia di masa mendatang, terutama dalam upaya menjawab permasalahan ketimpangan ekonomi dan kesejahteraan.

Terdapat juga Creative Village yang menampilkan lebih dari 40 booth kreatif unggulan baik dari dalam negeri maupun mancanegara, dan memfasilitasi para pelaku ekonomi creatif untuk dapat mempresentasikan produknya dan menjalin jejaring antar pelaku ekonomi kreatif maupun pemangku kepentingan dari berbagai negara.
 

Berita Lainnya
×
tekid