sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ekspor ke Bangladesh, PT Inka juga produksi 438 kereta KAI

Telah ada 288 kereta pesanan yang dikirimkan kepada PT KAI.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Minggu, 20 Jan 2019 13:55 WIB
Ekspor ke Bangladesh, PT Inka juga produksi 438 kereta KAI

PT Industri Kereta Api atau Inka (Persero) menyatakan saat ini tengah mengerjakan pesanan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Ada 438 unit kereta yang dipesan, untuk melayanan penumpang kereta api di Tanah Air. 

"Sampai sekarang yang sudah terkirim sebanyak 288 kereta," ujar Direktur Utama PT Inka, Budi Noviantoro, di sela pengiriman kereta ke Bangladesh di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Minggu (20/1).

Dia menjelaskan, salah satu pesanan PT KAI adalah trainset atau rangkaian Light Rail Transit (LRT) untuk operasional Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Ada total 31 transet yang dipesan untuk LRT Jabodebek, dengan nilai kontrak proyek mencapai Rp3,9 triliun.

Budi mengatakan, masing-masing trainset yang dipesan terdiri dari enam kereta, sehingga totalnya berjumlah 186 kereta. Menurutnya, pesanan ini rencananya akan dikirim pada pertengahan 2019 mendatang.

Selain pesanan dalam negeri, PT Inka juga mengerjakan pesanan dari luar negeri. Hari ini, PT Inka melakukan pengiriman kereta tipe Broad Gauge (BG) ke Bangladesh melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. 

Menurut Budi, ini merupakan pengiriman batch-1 dengan jumlah total 15 kereta. Secara keseluruhan, PT Inka memproduksi 250 kereta ke Bangladesh Railway. Jumlah tersebut terdiri dari 50 kereta tipe BG dan 200 kereta tipe Meter Gauge (MG). 
Kereta tipe BG memiliki lebar 1.676 mm, sedangkan tipe MG selebar 1.000 mm. Budi mengatakan, masing-masing tipe akan dirangkai beberapa jenis kereta, baik menggunakan AC maupun non-AC, WJC (kereta tidur AC), WJCC (kereta penumpang AC), WEC (kereta penumpang non-AC), WPC (kereta pembangkit) dan WECDR (kereta makan). 

Kapasitas kereta tipe BG memiliki tempat duduk 90 kursi, baik jenis WJCC (AC) maupun WEC (non-AC), kemudian tipe MG mempunyai 55 kursi untuk jenis WJCC (AC) dan 60 kursi jenis WEC (non AC).

Selain itu, PT INKA juga sedang mengerjakan kereta pesanan dari Filipina. Pesanan terdiri dari enam rangkaian Kereta Rel Diesel (KRD), tiga lokomotif, dan 15 kereta penumpang dengan nilai kontrak mencapai 485 juta peso atau sekitar Rp127,3 miliar. 

Sponsored

Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto, memberi penghargaan atas kinerja PT Inka. Menurutnya, kereta api produksi perusahaan BUMN itu memiliki kualitas terbaik, sehingga kerap melakukan ekspor.

"Ini bukti engineering yang bagus dan penguasaan teknologi yang maksimal. Pemerintah sangat mendukung dan mengapresiasi," kata Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini pun mengatakan, pihaknya akan terus mendorong ekspor berbasis manufaktur, karena memiliki daya tahan lebih kuat, yaitu tak terganggu gejolak naik atau turunnya harga komoditas. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid