close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) dan PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) membukukan laba positif pada 2018, yang ditopang pendapatan perusahaan. / MCAS
icon caption
PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) dan PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) membukukan laba positif pada 2018, yang ditopang pendapatan perusahaan. / MCAS
Bisnis
Jumat, 29 Maret 2019 15:24

Emiten distribusi elektronik MCAS dan NFCX catat laba bersih positif

PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) dan PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) membukukan laba positif pada 2018, yang ditopang pendapatan perusahaan.
swipe

PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) membukukan laba bersih senilai Rp227,8 miliar sepanjang 2018. Laba bersih perusahaan distribusi elektronik ini meroket 2,78% dari laba bersih perseroan pada 2017 senilai Rp7,9 miliar.

Laba bersih ini sejalan dengan pendapatan MCAS yang melonjak 139,3% secara year on year (yoy) menjadi Rp6,4 triliun di akhir 2018 dari Rp2,6 triliun pada 2017.

Kenaikan pendapatan sepanjang 2018 ini ditopang oleh segmen digital production sales yang naik 188,3% secara yoy menjadi Rp3,86 triliun. Lalu segmen digital production exchange atau aggregator tumbuh 88,1% yoy menjadi Rp 2,47 triliun.

Kemudian dari segmen digital cloud advertising senilai Rp17,65 miliar dan digital media and entertainment baru senilai Rp90 miliar di akhir 2018.

Dari sisi operational matrix, distribution points berkontribusi senilai Rp75,91 miliar atau naik 47,4% secara yoy. Selanjutnya, dari segmen digital production exchange atau aggregator senilai Rp25,92 miliar atau secara yoy meningkat 9,2%.

Selain itu, dari sisi advertising points baru menyumbang senilai Rp4,10 miliar dan segmen digital media and entertainment users berkontribusi senilai Rp2,39 triliun di akhir 2018.

Head of Investor Relations MCAS Stanley Tjiandra mengatakan, perusahaan fokus pada penguatan titik distribusi digital secara nasional yang tumbuh 47,44% menjadi 75.910 titik dari 51.482 titik pada 2017.

"Ekspansi organik agresif dalam infrastruktur distribusi ini, ditambah dengan investasi dari berbagai inisiatif, telah mengumpulkan profil pendapatan yang sangat solid, dalam hal pertumbuhan maupun profitabilitas," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Alinea.id, Jumat (29/3).

Lebih lanjut, kata Stanley, anak usaha MCAS yaitu GOWES, berhasil menyebarkan lebih dari 800 armada dengan total pengguna sebesar 106.485 pada 2018 atau melonjak sangat pesat sebesar 67.725% dari 157 pengguna di akhir 2017.

"Sebagai jalur distribusi MCAS, saat ini GOWES telah beroperasi di Jakarta, Bandung, Semarang dan Bali," katanya.

Adapun perusahaan juga akan membawa produknya (GOWES) ke pasar internasional. Sebagi informasi, GOWES telah menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan dua perusahaan produsen electronic scooter (e-scooter) global ternama asal China, Freego High-Tech Co. Ltd. (Freego) dan Shenzhen TeteZhiZao Co. Ltd. (TTec) untuk membekali mereka dengan teknologi IoT canggih milik GOWES.

"Melalui aplikasi GOWES, perseroan akan memperluas jangkauannya kepada pengguna GOWES," ucapnya.

Adapun, penjualan produk digital melalui GOWES mencapai Rp800 juta pada Maret 2019 dari Rp200 juta pada Februari 2019. "Kami berharap tren ini akan berlanjut di masa depan," katanya.

Laba bersih NFCX melesat tajam

Sementara itu, perusahaan distribusi elektronik PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) membukukan laba bersih senilai Rp15,92 miliar sepanjang 2018. Angka tersebut melonjak 25.518,5% dari laba bersih tahun sebelumnya senilai Rp62 juta.

Perolehan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan perusahaan yang naik 89,4% menjadi Rp2,48 triliun secara yoy dari posisi Rp1,31 triliun pada tahun sebelumnya.

Adapun kenaikan pendapatan perusahaan didorong oleh digital product exchange atau aggregator milik perseroan yang melonjak 85,8% yoy menjadi Rp2,4 triliun dari sebelumnya Rp1,3 triliun. 

Hal itu pun bersamaan dengan kontribusi dari segmen bisnis terbaru, digital cloud adverstising, yang mencatatkan penjualan pada 2018 sebesar Rp47,5 miliar. 

Sementara itu, bisnis digital media and entertainment juga mulai menghasilkan pendapatan sebesar Rp90 juta di kuartal IV-2018. 

Adapun bisnis digital product aggregator yang dijalankan melalui platform NFCX, telah sukses mengembangkan keanggotaannya dan memperdalam daya tariknya sehingga meningkat dari 23.736 anggota di 2017 ke 25.918 anggota di 2018.

Head of Investor Relations NFCX Stanley Tjiandra mengatakan, peningkatan kinerja NFCX sebagai hasil dari upaya memperkokoh posisinya sebagai perusahaan digital exchange hub terbesar di Indonesia. 

"Kami telah memperkuat fondasi utama kami melalui tiga lini usaha Digital Cloud Advertising, Digital Media and Entertainment dan Digital Product Exchange/Aggregator. Melalui infrastruktur utama ini, NFCX juga telah menghubungkan berbagai macam bisnis, memanfaatkan big datanya untuk ekspansi bisnis yang lebih luas," ujarnya.

Adapun dengan strategi tersebut, kata Stanley, pihaknya telah membuahkan hasil di penghujung 2018 dengan membukukan pendapatan dan laba yang luar biasa.

NFC Indonesia Tbk (NFCX) didirikan pada 26 Agustus 2013. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham NFC Indonesia Tbk, yaitu: PT Kresna Jubileum Indonesia (26,25%), PT Nusantara Teknologi Perkasa (18,75%), M Cash Integrasi Tbk (MCAS) (15,00%), Kresna Graha Investama Tbk (KREN) (7,50%) dan PT 1Inti Dot Com (7,50%).

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan