Terbitkan saham baru, Erajaya jajal bisnis fintech

Emiten perangkat telekomunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk menerbitkan 290 juta saham baru melalui skema private placement dengan perolehan dana Rp 305,6 miliar.

Dalam prospektus ringkas yang diterbitkan perseroan di PT Bursa Efek Indonesia, Jumat (16/3/2018), manajemen Erajaya menyebutkan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) mencapai 290 juta lembar. 

Jumlah saham baru yang diterbitkan mencapai 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 500 per lembar. Pemegang saham lama akan terdilusi hingga maksimum 9,09%.

Perseroan akan meminta restu aksi korporasi ini dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 23 April 2018. Harga saham baru rerata pada level Rp 1.054 per lembar, sehingga total dana yang diraup mencapai Rp 305,6 miliar.

Rencanaya, dana hasil private placement akan digunakan untuk penguatan modal dalam melakukan ekspansi usaha dengan membuka bisnis pinjam meminjam berbasis teknologi. Bisnis tersebut adalah fintech.  

Aksi private placement itu akan membuat jumlah kas dan setara kas naik 49,74% dari sebelumnya Rp 614,54 miliar menjadi Rp 920,2 miliar. Jumlah aset perseroan juga akan meningkat 4,12% menjadi Rp 7,37 triliun. 

Saat yang sama, ekuitas perseroan bakal naik 8,97% menjadi Rp 3,71 triliun akibat peningkatan modal dari private placement. Modal ditempatkan dan disetor penuh milik emiten bersandi saham ERAA tersebut menjadi Rp1,59 triliun.

Akan tetapi, manajemen belum menyebutkan investor yang akan menyerap porsi saham baru yang diterbitkan. Perseroan hanya mencantumkan masuknya investor dalam private placement yang akan menggenggam 9,09% saham.

Sebelumnya, manajemen Erajaya telah mengakuisisi 99,99% saham PT Indonesia Orisinil Teknologi (IOT). Perusahaan akan mendaftarkan IOT untuk memperoleh ijin menjalankan bisnis layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).