sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Erick Thohir mau restrukturisasi utang BUMN karya

Kementerian BUMN harus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kinerja perusahaan BUMN.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 20 Jan 2021 16:56 WIB
Erick Thohir mau restrukturisasi utang BUMN karya

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, 90% kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah terganggu akibat pandemi Covid-19. Akibatnya Kementerian BUMN harus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kinerja perusahaan BUMN. Mulai dari pengurangan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga restrukturisasi utang.

Salah satu klaster BUMN yang menjadi perhatian Erick adalah BUMN karya. Menurutnya, pembangunan yang dilakukan BUMN karya membutuhkan dana sangat besar. Namun, akibat kondisi Covid-19, pemasukan BUMN karya mengalami penurunan yang signifikan.

"Akibatnya, ada perusahaan yang sejak awal punya utang cukup tinggi, ini harus direstrukturisasi. Alhamdulillah, kami punya rekam jejak cukup baik ketika merestrukturisasi Krakatau Steel," kata Erick dalam rapat kerja di Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1).

Berdasarkan laporan keuangan BUMN karya di kuartal III-2020, masing-masing BUMN karya memang memiliki jumlah utang yang cukup signifikan. Jumlah liabilitas terbesar di antara empat BUMN karya yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dimiliki PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dengan total liabilitas mencapai Rp91,8 triliun.

Tercatat, emiten berkode WSKT ini memiliki liabilitas jangka pendek senilai Rp38,7 triliun, yang didominasi oleh utang usaha sebesar Rp12,9 triliun dan utang bank jangka pendek sebesar Rp11 triliun. Lalu, total liabilitas jangka panjang WSKT sebesar Rp53 triliun, yang didominasi utang bank jangka panjang dengan pihak berelasi sebesar Rp17 triliun.

Kemudian, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dengan total liabilitas hingga kuartal III-2020 mencapai Rp45,2 triliun. Liabilitas jangka pendek perseroan tercatat sebesar Rp40 triliun, yang didominasi oleh utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp10,99 triliun dan pinjaman jangka pendek kepada pihak ketiga sebesar Rp9 triliun. Sementara jumlah liabilitas jangka panjang WIKA sebesar Rp5 triliun.

Lalu, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) tercatat memiliki total liabilitas sejumlah Rp39,7 triliun, dengan jumlah liabilitas jangka pendek sebesar Rp30 triliun. Utang ini didominasi oleh utang usaha ke pihak ketiga sebesar Rp13,6 triliun. Sedangkan jumlah liabilitas jangka panjang PTPP tercatat sebesar Rp9,1 triliun.

Sementara itu PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) tercatat memiliki total liabilitas sebesar Rp31,9 triliun. Jumlah liabilitas jangka pendek perseroan tercatat sebesar Rp26 triliun, dengan utang usaha kepada pihak berelasi sebesar Rp8,9 triliun, menjadi jenis utang terbanyak yang dimiliki perseroan.

Sponsored

Adapun jumlah liabilitas jangka panjang ADHI tercatat sebesar Rp5,3 triliun, yang didominasi oleh utang obligasi senilai Rp4 triliun dan utang bank dan lembaga keuangan lainnya sebesar Rp1 triliun.

Selain restrukturisasi utang-utang BUMN karya, Erick juga berencana melakukan restrukturisasi pada utang PTPN yang mencapai Rp40 triliun, dan perusahaan-perusahaan di industri pariwisata yang terdampak cukup dalam akibat Covid-19.

"Kami juga terus mencari penguatan pendanaan BUMN, apakah melalui penyertaan modal negara (PMN), right issue, dan corporate action juga harus terus kami lakukan di 2021," tutur dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid