close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengkaji pembelian avtur dari selain PT Pertamina (Persero) jika harganya lebih murah. / Antara Foto
icon caption
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengkaji pembelian avtur dari selain PT Pertamina (Persero) jika harganya lebih murah. / Antara Foto
Bisnis
Selasa, 26 November 2019 19:13

Garuda kaji beli avtur dari selain Pertamina

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengkaji pembelian avtur dari selain PT Pertamina (Persero) jika harganya lebih murah.
swipe

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengkaji pembelian avtur dari selain PT Pertamina (Persero) jika harganya lebih murah.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan melakukan penyeimbangan harga avtur untuk menurunkan harga tiket pesawat yang saat ini masih cukup tinggi. Pemerintah membuka opsi adanya pemasok bahan bakar selain Pertamina agar harga avtur menjadi lebih kompetitif.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah, mengatakan apabila ada penjual avtur lain selain Pertamina, sebagai pembeli pihaknya akan melihat pilihan yang ada.

"Jangan berandai-andai, kita kan pembeli. Misalnya begini, ada bakwan harga Rp1.000 dan yang lain Rp500, ya nanti kita lihat," kata Pikri di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa (26/11).

Pikri melanjutkan, pihaknya berharap harga avtur menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru 2020 tidak mengalami lonjakan. Sebab, hal tersebut dapat mempengaruhi harga tiket yang dijual Garuda Indonesia.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Pikri juga mengakui harga avtur di beberapa bandara masih berbeda-beda meskipun sudah satu harga. Sebab, perbedaan proses distribusi membuat harga avtur menjadi berbeda-beda di setiap bandara.

"Iya, penjualannya berbeda-beda, kan distribusinya berbeda-beda. Misalnya bawa BBM ke Puncak Jaya Papua, itu kan kebijakan Pertamina lah (mengenai harga)," tutur Pikri.

Terkait perbedaan harga avtur tersebut, Pikri mengatakan kementerian terkait mesti mengkoordinasikan agar tak membebani maskapai. Garuda sebagai konsumen, lanjut Pikri, tak akan ikut serta berkoordinasi mengenai hal tersebut.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan