sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Selamatkan dunia usaha, HIPPI minta pemerintah lanjutkan stimulus

Turunnya aktivitas perekonomian di Jawa-Bali diyakini akan berdampak secara nasional.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Sabtu, 09 Jan 2021 15:14 WIB
Selamatkan dunia usaha, HIPPI minta pemerintah lanjutkan stimulus

Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) meminta pemerintah kembali melanjutkan berbagai program stimulus. Dalihnya, ketakpastian pada 2021 masih tinggi seiring peningkatan kasus Covid-19 dan rencana pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa-Bali.

"Kami berharap agar berbagai stimulus dan relaksasi serta berbagai kebijakan lainnya yang telah berakhir dapat diperpanjang sampai dengan akhir tahun 2021 untuk dapat memperpanjang napas pengusaha," kata Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/1).

Menurutnya, berbagai stimulus tersebut, seperti Karta Prakerja, subsidi gaji, bantuan modal untuk UMKM, dapat menyelamatkan dunia usaha dan sektor ekonomi secara keseluruhan. Manfaat lainnya, menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat mengingat penopang perekonomian terbesar nasional merupakan konsumsi rumah tangga sebesar 60%.

HIPPI pun meminta bantuan sosial (bansos) dan stimulus yang telah disiapkan pemerintah pada tahun ini dapat disalurkan tepat waktu dan sasaran agar mengungkit konsumsi rumah tangga.

Sponsored

Sarman menambahkan, penerapan PSBB, yang belakangan disebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), akan berpengaruh besar terhadap laju perekonomian. Kilahnya, hampir 55% penduduk Indonesia berdomisili di Pulau Jawa.

Kemudian, nyaris 60% produk domestik bruto (PDB) nasional disumbang Jawa-Bali, sekitar 60,74% usaha (16,2 juta) berlokasi di Jawa berdasarkan sensus ekonomi 2016, dan sekitar 63,38% (44,6 juta) tenaga kerja berada di Jawa. 

"Jika aktivitas perekonomian di Jawa dan Bali mengalami penurunan, maka dipastikan akan berdampak terhadap perekonomian nasional," imbuh dia. "Artinya, perekonomian di Jawa menjadi barometer terhadap perekonomian nasional."

Berita Lainnya
×
tekid