sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cegah kolaps, IBF ajak pengusaha kolaborasi dalam menjalankan bisnis

Kolaborasi juga dianggap semakin penting lantaran masyarakat dan dunia bisnis menghadapi situasi yang semakin tinggi ketidakpastiannya.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Selasa, 20 Sep 2022 20:18 WIB
Cegah kolaps, IBF ajak pengusaha kolaborasi dalam menjalankan bisnis

Indonesia Brand Forum (IBF) untuk keenam kalinya kembali digelar dengan mengusung topik "Brand Collab Champion–Winning Thru Coopetition Not Competition". Dipilihnya topik tersebut, menurut Chairman IBF, Yuswohady, karena dunia bisnis semakin mengarah ke penguatan ekosistem di tiap industrinya.

"Dalam kondisi seperti ini dan terutama pascapandemi, strategi yang ampuh untuk memenangkan pasar bukan lagi berkompetisi, tapi koopetisi atau kolaborasi," jelas Yuswohady dalam keterangannya, dikutip Selasa (20/9).

Kolaborasi, menurutnya, menjadi jantung keunggulan sebuah bisnis karena masing-masing pihak, baik brand maupun korporat, saling bahu-membahu mengintegrasikan ekosistem fisik dan digital. Kerja sama dinilai menghasilkan win-win solution bagi semua pihak.

Kolaborasi juga dianggap semakin penting lantaran masyarakat dan dunia bisnis menghadapi situasi yang semakin tinggi ketidakpastiannya (uncertainty). Semua bermula dari beraneka disrupsi, seperti pandemi, perang Rusia-Ukraina, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), ancaman inflasi, gangguan distribusi global, hingga ketidakmenentuan kebijakan pemerintah.

"Disrupsi semacam itu membuat kita semua, anggota masyarakat dan dunia bisnis, menghadapi dampak ekonomi dan psikologis yang tidak ringan. Situasi ketidakpastian yang makin tinggi ini menuntut kita bersikap cerdas dan cermat. Ini saatnya kita untuk berkolaborasi karena kalau engggak collab, bakal kolaps," tuturnya.

Yuswohady menambahkan, perusahaan bisa menempuh tiga strategi dalam berkolaborasi. Pertama, leverage brand, yang dilakukan untuk memperluas pasar dan target audience.

"Ketika dua merek berkolaborasi, maka masing-masing pasarnya disatukan sehingga kolamnya membesar," jelasnya.

Strategi kedua, synergize brand asset atau menyinergikan aset yang dimiliki masing-masing pihak guna menghasilkan kekuatan gabungan yang jauh lebih besar. Rumusnya bukan sekadar 1 + 1 = 2, tetapi 1 + 1 lebih besar daripada 2.

Sponsored

Berikutnya, align brand identity dengan menyelaraskan identitas masing-masing merek sehingga tercipta chemistry yang serasi. Keselarasan menjadi prasyarat terpenting terciptanya brand collab dan kelestarian kolaborasi.

"Tiga strategi inilah yang ingin saya tegaskan hari ini dalam IBF Conference 2022. Tiga strategi itu pula yang dikupas oleh pembicara dalam IBF Conference yang berlangsung paa 19-20 September 2022," pungkas Yuswohady. 

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid