sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pelaksanaan acara kelas dunia untungkan Indonesia

 Penyelenggaran IMF-WB Annual Meetings 2018 diperkirakan mampu meramaikan sektor pariwisata

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Jumat, 27 Apr 2018 09:31 WIB
Pelaksanaan acara kelas dunia untungkan Indonesia

Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaran International Monetary Fund and World Bank (IMF-WB) Annual Meeting 2018 di Bali, pada 8-14 Oktober 2018. Serta Asian Games pada 18 Agustus -  12 September. Dari acara kelas dunia ini, pemerintah meyakini memperoleh penerimaan negara cukup besar. 

Menteri Bappenas Bambang Boerdjonegoro, menyampaikan, penyelenggaran IMF-WB Annual Meetings 2018 diperkirakan mampu meramaikan sektor pariwisata, meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan investigasi dan perdagangan. 

"Diperkirakan dampak langsung pengeluaran peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018 mencapai Rp 943,5 miliar. Dimana 95,2% dari wisatawan mancanegara dan sisanya 4,8% dari nusantara," jelas Bambang, Kamis (26/4). 

Pengeluaran terbesar diperkirakan berasal dari akomodasi yang mencapai Rp 569,9 miliar. Diikuti makanan dan minuman sebesar Rp190,5 miliar, transportasi Rp 36,1 miliar, hiburan sebesar Rp 57 miliar, dan souvenir senilai Rp 90,2 miliar. 

Sementara itu, perkiraan biaya konstruksi untuk mendukung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, termasuk pembangunan Underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, dan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung, mencapai Rp 4,9 triliun. Sedangkan biaya operasional penyelenggaran IMF-WB diperkirakan sebesar Rp 1,1 triliun. 

Dengan demikian, total dampak langsung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, baik dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional mencapai Rp 6,9 triliun. 

Untuk meningkatkan dampak ekonomi dari penyelenggaraan IMF-WB Annual Meeting 2018, pemerintah akan fokus untuk mempromosikan pariwisata secara maksimal. Salah satunya dengan mengupayakan meningkatkan pengeluaran peserta selama acara berlangsung. Meningkatkan kepuasan peserta untuk dapat kembali berkunjung dan membagi pengalaman tersebut dengan teman atau keluarga.  

Selain itu juga, akan mempercepat perdagangan dan transaksi bisnis selama dan setelah acara berlangsung. Mendorong peningkatan investasi asing masuk ke Indonesia. Namun, Bambang belum mau menyebut, baerapa target nilai penerimaan negara yang bisa masuk melalui investasi asing tersebut. 

Sponsored

Perhelatan yang akan dihadiri beberapa gubernur negara Bank Sentral Dunia ini mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan. 

"Estimasi dampak langsung ekonomi penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 yang disampaikan ini masih merupakan hasil kajian tahap awal. Diharapkan pada kajian tahap berikutnya dampak ekonomi bagi Indonesia sebagai tuan rumah akan lebih besar lagi dari hasil perhitungan data ril hasil survey," pungkas Bambang.

Sementara Bappenas juga berkeyakinan penyelanggaraan Asian Games, yang akan diselenggarakan di dua kota, yaitu Jakarta dan Pa bisa menambah penerimaan negara sampai triliunan. 

"Bappenas memperkirakan dampak langsung pengeluaran peserta dan pengunjung Asian Games 2018 mencapai Rp 3,6 triliun rupiah, dengan perincian pengeluaran sebesar Rp 2,5 triliun di Jakarta dan Rp 1,1 triliun di Palembang," ujar Bambang. 

Dimana, 88% pengeluaran berasal dari penonton dan wisatawan, diikuti 4,67% pengeluaran atlet, 3,96% dari awak media, 2,34% dari officials, dan 0,77% dari sukarelawan. 

Akomodasi diperkirakan menjadi komponen pengeluaran terbesar yang mencapai Rp 1,3 triliun, sementara komponen terbesar kedua adalah transportasi sebesar Rp 640 miliar, makana nn dan minuman sebesar Rp 628 miliar, pengeluaran belanja mencapai Rp 560 miliar, dan pengeluaran hiburan sebanyak Rp 280 miliar. 

Peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan dari penyelenggaraan Asian Games 2018 dapat dicapai dengan menggencarkan promosi Asian Games dan wisata yang lebih tepat sasaran, memberikan fasilitas dan kemudahan masuk ke Indonesia bagi turis mancanegara, meningkatkan kemudahan akses ke venue untuk penonton lokal, menyiapkan destinasi wisata dan infrastruktur pendukung, meningkatkan awareness wisatawan mancanegara tentang destinasi wisata, termasuk wisata kuliner dan budaya, serta mengadakan event pariwisata pada saat Asian Games berlangsung. 

Sementara itu, total perkiraan biaya konstruksi fasilitas pendukung Asian Games 2018, termasuk di antaranya pembangunan Gelora Bung Karno, Stadion Jakabaring, wisma atlet, dan Light Rapid Transit (LRT) mencapai Rp34 triliun , sedangkan biaya operasional penyelenggaraan Asian Games sebesar Rp7,2 triliun. 

Dengan demikian, total dampak langsung penyelenggaraan Asian Games 2018, baik dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional, terhitung sejak 2015 hingga 2018, mencapai Rp45,1 triliun. 

Hasil estimasi dampak langsung ekonomi Asian Games 2018 ini masih merupakan hasil tahap awal dari kajian yang dikerjakan oleh Bappenas, dan diharapkan dampak ekonomi bagi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 akan lebih besar lagi nanti dari hasil perhitungan data riil setelah dilakukan survey pada tahap berikutnya.

Berita Lainnya
×
tekid