sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Industri penerbangan rugi Rp207 miliar imbas Covid-19

Penerbangan ke 15 negara telah dibatalkan sejak Februari 2020.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 17 Apr 2020 17:14 WIB
Industri penerbangan rugi Rp207 miliar imbas Covid-19

Industri penerbangan tanah air telah kehilangan pendapatan sebesar Rp207 miliar sejak mewabahnya pandemi Covid-19 ke Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan mengungkapkan penerbangan ke 15 negara telah dibatalkan. Bahkan, angka turis asing pun telah mengalami penurunan hingga 6.800 per hari.

"Penerbangan ke 15 negara dibatalkan, angka turis menurun 6.800 per hari khususnya turis China, dan sektor pelayanan udara kehilangan Rp207 miliar," katanya dalam video conference APBN Kita, Jumat (17/4).

Sementara itu, untuk penerbangan dari dan ke China saja, industri penerbangan nasional telah kehilangan pendapatan sebesar Rp48 miliar. Pembatasan penerbangan dari dan ke China dijalankan sejak 5 Februari 2020.

"Sekitar Rp48 miliar kehilangan pendapatan di sektor pelayanan udara yang disebabkan penerbangan dari dan ke Tiongkok," ujarnya.

Tak hanya itu, pandemi Covid-19 juga berdampak besar kepada penurunan pendapatan di sektor jasa layanan hotel dan restoran. Sri menyebut tingkat okupansi hotel turun hingga 50% dari sekitar 6.000 hotel di Indonesia.

Bahkan, Sri mengatakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memperkirakan negara akan kehilangan devisa pariwisata sebanyak 50% dari tahun lalu.

Pada 2019, devisa yang dihasilkan oleh sektor pariwisata mencapai Rp 280 triliun.

Sponsored

“Menparekraf juga memperkirakan potensi kehilangan devisa pariwisata yang merupakan penyumbang devisa yang signifikan di Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memperkirakan hingga April 2020, sektor pariwisata merugi Rp92 triliun akibat Covid-19.

Dia merinci, kerugian dari sisi wisatawan asing akan mencapai Rp4 miliar atau senilai Rp 62,9 triliun dengan kurs Rp15.724 dan dari sisi wisatawan domestik mencapai Rp30 triliun.

"Jadi kalau kita lihat dari okupansi kira-kira lost opportunity-nya itu US$ 4 miliar yang wisman dan dari pasar domestik kita untuk sektor hotel dan restoran kehilangan Rp30 triliun," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid