sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Inflasi September jadi yang tertinggi sejak 2014

Sebaran inflasi yang terjadi di 88 kota dari 90 kota, tertinggi terjadi di Bukittinggi (Sumatera) yaitu sebesar 1,87% mtm.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Senin, 03 Okt 2022 17:54 WIB
Inflasi September jadi yang tertinggi sejak 2014

Inflasi pada September 2022 berdasarkan laporan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat sebesar 1,17% month to month (mtm) atau secara bulanan. Inflasi ini juga menjadi inflasi yang tertinggi sejak November 2014, saat itu inflasi naik menjadi 2,46% mtm karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Di September 2022, selain terjadi inflasi, menurut Kepala BPS, juga turut diimbangi atau diredam dengan terjadinya deflasi.

Secara rinci, sebaran inflasi yang terjadi di 88 kota dari 90 kota, tertinggi terjadi di Bukittinggi (Sumatera) yaitu sebesar 1,87% mtm, kemudian disusul Kupang (Bali, Nusa Tenggara) sebesar 1,82% mtm, Palopo (Sulawesi) 1,74% mtm, Singkawang (Kalimantan) 1,66% mtm, Kudus (Jawa) 1,65% mtm, Sorong (Maluku, Papua) 1,49%, dan terendah di Merauke yaitu 0,07% mtm.

“Inflasi dilihat menurut dari kelompok pengeluaran, pendorong utamanya pada transportasi yaitu inflasi sebesar 8,88% dan memberikan andil pada inflasi pada September 2022 sebesar 1,08% mtm,” jelas kepala BPS , Margo Yuwono dalam paparannya di kantor BPS, Senin (3/10).

Adapun deflasi yang meredam inflasi di bulan ini, Margo menyampaikan, penyebabnya deflasi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau. Deflasi pada kelompok ini sebesar -0,30% dan turut andil menekan inflasi di bulan September 2022 sebesar -0,08%. Penyebab terjadinya deflasi ini adalah terjadinya musim panen raya pada beberapa produk hortikultura di sejumlah sentra produksi yang mengakibatkan kecukupan pada suplai.

Sponsored

Lebih lanjut, Margo menjabarkan komoditas dominan yang memberikan andil deflasi antara lain komoditas bawang merah -0,06% mtm, cabai merah -0,05% mtm, minyak goreng -0,03%, tomat -0,02%, cabai rawit -0,02%, dan ikan segar -0,01%.

“Secara month to month, kelompok bahan makanan mengalami deflasi pada September 2022 sebesar 0,68%, sehingga menahan inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) relatif landai sebesar 8,69%. Sedangkan inflasi inti pada Agustus 2022 sebesar 8,55%,” pungkas Margo. 

Berita Lainnya
×
tekid