sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ini alasan Perumnas tunda pembayaran MTN

Penundaan pembayaran MTN itu merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kehati-hatian di tengah pandemi Covid-19.

Hermansah
Hermansah Jumat, 01 Mei 2020 21:30 WIB
Ini alasan Perumnas tunda pembayaran MTN

Perum Perumnas sedang mengkaji beragam opsi dan strategi untuk memenuhi kewajiban penyelesaian utang jangka menengah atau Medium Term Note (MTN) I Tahun 2017 yang pembayarannya diputuskan untuk ditunda.

Direktur Keuangan Perum Perumnas Eko Yuliantoro, menjelaskan penundaan pembayaran MTN itu merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kehati-hatian di tengah pandemi Covid-19.

"Kami menerapkan manajemen risiko agar kondisi keuangan tetap terjaga. Saat ini kami tengah menggodok beragam opsi dan strategi untuk melakukan penyelesaian kewajiban tersebut," katanya (1/5).

Perumnas memiliki 81 proyek aktif di seluruh Indonesia dengan rata-rata pembangunan sekitar 15.000 unit per tahun.

Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 ini penurunan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah tak terelakkan. Sementara pasar terbesar perseroan berada di segmen masyarakat berpenghasilan rendah sehingga mempengaruhi laju pertumbuhan bisnis.

Di sisi lain, perbankan umumnya juga menghentikan sementara atau menahan laju pertumbuhan KPR, sehingga berimbas pada keterbatasan penyediaan KPR.

"Dan ini tentu saja berimbas pada keberminatan segmen pasar menengah bawah karena mayoritas menggunakan fasilitas KPR dalam pembelian rumah," kata dia.

Eko menambahkan proyek-proyek strategis perseroan, khususnya di wilayah Jabodetabek, berada di zona merah bencana nasional, sehingga berimbas secara signifikan pada penjualan dan pendapatan atas penjualan proyek itu mengalami penurunan secara drastis.

Sponsored

"Inilah yang menjadi pertimbangan kami, manajemen Perum Perumnas untuk menunda pembayaran MTN yang jatuh tempo pada April 2020," katanya.

Walaupun demikian, ia menyampaikan Perumnas tetap komitmen untuk mendukung program pemerintah guna memenuhi penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Hal ini dapat terlihat dari tetap berjalannya progres pembangunan dari setiap proyek, baik itu untuk kawasan rumah tapak atau high rise, agar tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan," ucapnya. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid