Inilah profil reksa dana Indeks Simas ETF yang baru diluncurkan

PT Sinarmas Asset Management bersama PT Sinarmas Sekuritas meluncurkan Reksa Dana Indeks Simas ETF (Exchanged Traded Fund) IDX30 dengan kode XSBC.

Direktur Utama PT Sinarmas Asset Management, Alex Setyawan WK menjelaskan, Reksa Dana Indeks Simas ETF IDX30 dengan kode XSBC ditawarkan pada pasar primer dan sekunder. 

"Bagi investor yang ingin berinvestasi pada Reksa Dana Simas ETF IDX30 melalui pasar primer dapat membeli dengan hanya satu unit kreasi atau setara dengan 100.000 unit penyertaan kurang lebih Rp10 juta," ungkap Alex di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (20/9).

Produk ini, juga dapat investor beli melalui pasar sekunder minimal dengan 1 lot untuk setiap pembeliannya. Reksa Dana Indeks Simas ETF IDX30 dikelola dengan menggunakan saham-saham pada indeks IDX30.

Reksa dana Simas ETF IDX30 merupakan kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di bursa efek seperti layaknya saham. Seperti halnya reksa dana pada umumnya, pada ETF terdapat pula manajer investasi dan bank kustodian sebagai pengelola.

Sinarmas Asset Management merupakan manajer investasi yang memiliki peringkat ke-6 di Indonesia. Hingga periode Agustus 2018, Sinarmas Asset Management telah memiliki AUM (Asset Under Management) senilai Rp25 trilliun dengan produk seperti reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, syariah, dollar, reksa dana index, terproteksi, penyertaan terbatas, kontrak pengelolaan dana, dan reksa dana ETF.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, mengatakan, pencatatan perdana reksa dana Index Simas ETF IDX30 merupakan ETF ke 22 yang tercatat di bursa. Sekaligus produk ETF ketiga yang tercatat di bursa efek indonesia yang menggunakan IDX30 sebagai reference dan banchmarkingnya.

"Kami mengharapkan reksa dana indeks Simas ETF IDX30 ini dapat menjadi salah satu alternatif investasi reksa dana yang menarik dan memberikan keuntungan bagi investor di pasar modal dan juga memberikan keuntungan bagi PT Sinarmass Asset Management," pungkas Nyoman.