sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jurus DEWA milik Bakrie garap bisnis non batu bara

Emiten tambang milik Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) berencana menggarap bisnis non batu bara untuk sebagai strategi mulai tahun ini.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 10 Jul 2018 21:08 WIB
Jurus DEWA milik Bakrie garap bisnis non batu bara

Emiten tambang milik Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) berencana menggarap bisnis non batu bara untuk sebagai strategi mulai tahun ini.

Direktur Utama Darma Henwa Faisal Firdaus mengatakan perseroan akan mengembangkan bisnis melalui penambahan portofolio proyek. Emiten bersandi saham DEWA itu aktif mencari peluang baru di bidang lain selain batu bara.

"Kami cari peluang di pengembangan jasa kontraktor pertambangan batu bara dengan menambah potensi proyek baru dan juga bisnis jasa pertambangan non batu bara khususnya tambang mineral," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Selasa (10/7).

Pada tahun ini, manajemen DEWA membidik target produksi lapisan tanah penutup batu bara alias overburden melonjak 111% year-on-year (yoy) menjadi 183,4 juta bank cubic meter (bcm). Tahun lalu, DEWA mencatatkan produksi overburden sebanyak 85,78 juta bcm, naik 1,7% yoy dari tahun sebelumnya 84,37 juta bcm.

Saat bersamaan, produksi batu bara yang dibidik perseroan tahun ini meningkat 74% yoy menjadi 22,3 juta metrik ton. Tahun lalu, produksi batu bara DEWA turun 15,2% menjadi 12,77 juta metrik ton dari 15,06 juta metrik ton.

"Penurunan produksi batu bara terjadi terutama karena adanya jadwal perbaikan alat (fleet) produksi yang sudah saatnya dilakukan, sehingga menyebabkan jumlah fleet yang beroperasi sedikit menurun. Dalam jangka pendek, hal ini memang berdampak pada turunnya produksi batu bara," kata dia.

Kendati demikian, lanjutnya, dengan kinerja alat yang lebih baik, perseroan optimistis dapat meningkatkan kapasitas produksi pada tahun 2018 sesuai dengan yang diharapkan.

Sebagai informasi, aset DEWA per 31 Desember 2017 meningkat 5,4% menjadi US$401,80 juta dibandingkan tanggal 31 Desember 2016 sebesar US$381,34 juta karena kenaikan pada akun aset lancar. 

Sponsored

Ekuitas perseroan pada tahun 2017 naik 1,1% menjadi US$227,55 juta dibandingkan 31 Desember 2016 sebesar US$225,13 juta. Hal itu disebabkan berkurangnya saldo defisit karena adanya laba bersih sebesar US$2,42 juta pada tahun 2017.

Laba usaha naik 100% menjadi sebesar US$16,74 juta dibanding tahun sebelumnya sebesar US$8,37 juta. Laba tahun berjalan meningkat 403,6% menjadi US$2,77 juta, dibanding US$0,55 juta di tahun sebelumnya. Perseroan mencatat laba komprehensif tahun berjalan sebesar US$2,42 juta, naik 549,1% dari US$0,37 juta di tahun sebelumnya.  

Berita Lainnya
×
tekid