sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Usai reverse stock, harga saham BNBR milik Bakrie ambrol

Saham PT Bakrie & Brothers Tbk., yang merupakan induk usaha Grup Bakrie ambrol dan disuspensi oleh otoritas pasar modal.

Sukirno
Sukirno Jumat, 22 Jun 2018 05:39 WIB
Usai reverse stock, harga saham BNBR milik Bakrie ambrol

Saham PT Bakrie & Brothers Tbk., yang merupakan induk usaha Grup Bakrie ambrol dan disuspensi oleh otoritas pasar modal.

Harga saham emiten bersandi BNBR tersebut terjungkal 86% usai penggabungan nominal saham alias reverse stock. Pada 6 Juni 2018, saham hasil reverse stok baru saja diperdagangkan di pasar tunai lantai bursa.

Perseroan resmi memperoleh restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk reverse stock dari harga lama Rp50 menjadi Rp500 per lembar dengan rasio 10:1. Aksi reverse stock itu menjadikan harga saham bangkit dari level gocap.

Akan tetapi, harga saham BNBR justru langsung longsor 25% saat pembukaan perdagangan usai reverse stock dari Rp500 menjadi Rp376 per lembar. Longsornya saham BNBR terus berlangsung hingga akhirnya disuspensi oleh PT Bursa Efek Indonesia.

Jika dihitung sejak reverse stock, saham BNBR telah ambrol 86% dari Rp500 menjadi Rp70 per lembar sebelum suspensi. Saham ini terakhir diperdagangkan pada Rabu (20/6) terkoreksi 32,69% sebesar 34 poin ke level Rp70 per lembar.

Setahun terakhir, saham BNBR bergerak pada rentang Rp68-500 per lembar. Kapitalisasi pasar saham BNBR mencapai Rp848,12 miliar.

Lidya M. Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, mengatakan sehubungan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham BNBR, maka BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BNBR di pasar reguler dan pasar tunai.

"Sejak perdagangan tanggal 21 Juni 2018 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut," kata dia dalam keterangan resmi.

Sponsored

Dia mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Sulistyo Umar belum bersedia memberikan keterangan saat Alinea.id menanyakan suspensi yang diberikan oleh BEI tersebut.

Pergerakan saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di Bloomberg.

Defisiensi modal & rugi

Sementara itu, hingga kuartal I/2018, induk usaha Grup Bakrie milik mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie itu mencatat defisiensi modal senilai Rp6,4 triliun, membengkak dari sebelumnya Rp5,99 triliun.

Total liabilitas BNBR mencapai Rp13,22 triliun dengan aset senilai Rp6,81 triliun. Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam setahun mencapai Rp3,47 triliun dengan liabilitas jangka pendek sebesar Rp12,3 triliun.

Adapun, pendapatan perseroan mencapai Rp746,39 miliar, naik 45% year-on-year dari kuartal I/2017 senilai Rp511,9 miliar. Beban pokok pendapatan mencapai Rp602,45 miliar atau naik 36,8% dari sebelumnya Rp440 miliar.

Per kuartal I/2018, perseroan membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp336,7 miliar membengkak 116,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp155,02 miliar. Tercatat, rugi neto per saham dasar dilusian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk membengkak menjadi Rp3,08 dari Rp1,6 pada kuartal I/2017.

Berita Lainnya
×
tekid